Indonesiainside.id, Gaza—Lebih dari separuh anak-anak di Jalur Gaza membutuhkan dukungan psikologis, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada hari Rabu. Direktur operasi UNRWA di Gaza, Thomas White, mengatakan ini adalah akibat dari ketegangan yang meletus pada bulan Mei, kutip Xinhua.
Dia menjelaskan bahwa 9.090 anak baru-baru ini menderita masalah perilaku dan trauma dan telah menerima dukungan psikologis, lapor Xinhua. Dia mengatakan ketegangan baru-baru ini telah mempengaruhi kemajuan ekonomi di Gaza yang diperkirakan akan dicapai tahun ini di Gaza, diperkirakan 0,3 persen.
“Kondisi kehidupan di Jalur Gaza sulit, terutama karena tingginya pengangguran dan kemiskinan,” kata White.
Lebih dari dua juta orang di Jalur Gaza menghadapi masalah ekonomi akibat sanksi Israel sejak 2007. White mengatakan badan PBB itu melanjutkan upayanya untuk bernegosiasi dengan para donor untuk memulai proses pembangunan kembali rumah-rumah pengungsi Palestina dan Jerman telah setuju untuk membantu.
Pada 10 Mei, penjajah Israel melancarkan serangan militer 11 hari di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 250 warga Palestina dan 13 warga Israel serta menyebabkan kehancuran besar-besaran terhadap rumah dan infrastruktur. (NE)