Indonesiainside.id, Baghdad – Seorang pengunjuk rasa Irak tewas dan lebih dari 100 orang terluka pada Jumat ketika polisi bentrok dengan demonstran yang melampiaskan kemarahan mereka atas hasil pemilihan bulan lalu, kata sumber medis dan keamanan.
Hal ini karena ketidakpuasan atas perolehan kursi partai politik paramiliter Hashed Al-Shaabi yang pro-Iran di parlemen yang anjlok dalam pemilihan, yang oleh para pendukung kelompok itu dikecam sebagai “penipuan.”
Pada hari Jumat, ratusan pendukung Hash berunjuk rasa di Baghdad dekat Zona Hijau, sebuah distrik dengan keamanan tinggi yang menampung kedutaan AS, gedung-gedung pemerintah dan komisi pemilihan.
Demonstran dari kelompok yang setia pada Hashed melemparkan proyektil dan “memblokir … akses ke Zona Hijau” di tiga sisi, sebelum mereka didesak kembali oleh polisi yang terpaksa melepas tembakan ke udara, kata sumber keamanan.
“Ada 125 orang terluka, 27 di antaranya warga sipil dan sisanya dari pasukan keamanan,” kata kementerian kesehatan.
Kemudian sebuah sumber keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan seorang pengunjuk rasa telah terluka parah dan meninggal di rumah sakit.
Sebelumnya beberapa saluran pro-Iran di aplikasi perpesanan Telegram mengatakan polisi menembakkan peluru tajam ke arah pengunjuk rasa.
“Dua demonstran tewas,” kata seorang pemimpin Brigade Hizbullah, kepada AFP.
Tetapi kementerian kesehatan mengatakan tidak ada peluru tajam yang ditembakkan, bersikeras bahwa sebagian besar dari mereka yang terluka menderita luka ringan.(Nto)