Indonesiainside.id, Baghdad—Irak Perdana Menteri Mustafa al-Kadhemi selamat dari ‘upaya pembunuhan’ setelah kediaman resminya di Baghdad menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak hari ini. Washington mengutuk ‘tindakan terorisme’ sementara Presiden Irak Barham Saleh menyebut serangan itu, yang belum diklaim oleh kelompok mana pun, sebagai upaya ‘untuk merebut kekuasaan atas sistem konstitusional, kutip AFP.
Kadhemi, 54 dan berkuasa sejak Mei 2020, mengimbau semua orang untuk ‘tenang’ sebelum memimpin pertemuan di kantornya yang dikontrol ketat di Zona Hijau Baghdad, tempat serangan semalam terjadi. Tiga drone diluncurkan dari belakang jembatan Sungai Tigris tetapi dua berhasil dicegat, menurut sumber keamanan, yang mengatakan dua pengawal terluka.
Suara tembakan terdengar dan asap terlihat dari Zona Hijau setelah serangan, yang dicap oleh kantor perdana menteri sebagai ‘upaya pembunuhan yang gagal’. Gambar yang dirilis oleh kantor Kadhemi menunjukkan pecahan kaca berserakan di tanah di bawah tangga luar yang rusak dan pintu yang retak. Kadhemi mengatakan dalam video bahwa ‘tempat tinggal saya telah menjadi sasaran serangan pengecut. Syukurlah aku baik-baik saja.’
Serangan itu terjadi dua hari setelah personel keamanan bentrok dengan pendukung partai pendukung Iran yang kehilangan dukungan dalam pemilihan parlemen 10 Oktober dan yang mengklaim mereka adalah korban kecurangan pemungutan suara. (NE)