Indonesiainside.id, Niamey—Sekitar 25 siswa tewas dalam insiden kebakaran di sebuah sekolah di Niger pada hari Senin. Menurut Direktur Pendidikan Kabupaten Maman Hdi, 14 siswa lainnya terluka dalam insiden yang terjadi di sebuah sekolah di Maradi, saat korban berada di dalam kelas.
Beberapa orang lainnya terluka dalam kebakaran yang terjadi pada Senin pagi ketika anak-anak mengikuti pelajaran sekolah di wilayah Maradi di negara itu.“Saat ini, penyebab kejadian belum ditentukan,” katanya.
Dia menambahkan semua kelas ditunda untuk sementara waktu dan tiga hari berkabung telah diumumkan di Maradi. Menurut Anadolu Agency, Wali Kota Maradi Chaibou Aboubacar yang mengkonfirmasi insiden tersebut kepada media lokal mengatakan, puluhan anak yang melarikan diri dari kebakaran mengalami luka bakar parah dan sedang dirawat.
Sebagian besar anak-anak yang meninggal berusia lima hingga enam tahun. Angin kencang dilaporkan semakin memicu kebakaran kelas yang dibangun menggunakan jerami dan kayu, dan otoritas keamanan masih menyelidiki bagaimana itu dimulai.
Tiga ruang kelas sekolah hancur dalam insiden itu. Sebagian besar ruang kelas pedesaan di Niger terbuat dari kayu dan jerami, sehingga mudah terbakar. Di Niger, ruang kelas yang meluap sering dibangun menggunakan kayu dan jerami ketika struktur bata utama tidak dapat menampung semua anak sekolah.
Radio Nagarta di Niger melaporkan jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi dari yang dilaporkan. April lalu, 20 anak berusia antara tujuh dan 13 tahun tewas dalam kebakaran di sebuah sekolah dasar di pinggiran ibu kota Niger, Niamey.
Ini adalah kedua kalinya kebakaran sekolah menyebabkan kematian di negara itu tahun ini. April lalu, 20 anak prasekolah tewas dalam kebakaran di sebuah sekolah di Niamey. Menyusul insiden itu, kabinet pada hari Senin memutuskan semua sekolah di negara itu dilarang menggunakan atap jerami. (NE)