Indonesiainside.id, Ramallah—Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan menyatakan bahwa enam tahanan Palestina melanjutkan mogok makan terbuka mereka di penjara-penjara Israel sebagai penolakan atas penahanan administratif mereka, kutip Safa News.
Tahanan mogok makan adalah Kayed Al-Fasfous, yang telah melakukan mogok makan selama 116 hari, Meqdad Al-Qawasmah; 109 hari, Alaa Al-Araj; 92 hari, Hesham Abu Hawwash; 82 hari, Loay Al-Ashqar; 28 hari, Ayyad Al-Harimi; 46 hari, dan Rateb Huraibat; 30 hari.
Komisi mengkonfirmasi bahwa para tahanan itu menderita situasi kesehatan yang sangat sulit. Mereka menderita kekurangan cairan dan vitamin, detak jantung tidak teratur, dan kelelahan.
Ia juga memperingatkan bahwa Al-Qawasma dan Al-Fasfous bisa mati kapan saja karena pendudukan menolak untuk membebaskan mereka. Sementata itu, lembaga tahanan dan pasukan nasional Palestina mengadakan jalan-jalan di Ramallah dalam solidaritas dengan para tahanan yang mogok makan, di mana puluhan warga ikut serta.
Qaddoura Fares, Kepala Klub Tahanan, menyalahkan masyarakat internasional karena tidak melakukan intervensi untuk menghentikan pelanggaran pendudukan Israel, dan memaksanya untuk membebaskan para tahanan. (NE)