Indonesiainside.id, Jakarta – Percobaan pembunuhan perdana menteri Irak diduga dilakukan milisi yang didukung Teheran dengan menggunakan drone bermuatan bahan peledak.
Hal ini ditegaskan oleh pejabat pemerintahan Irak dilansir Arab News, Senin(8/11).
Mustafa Al-Kadhimi lolos tanpa cedera ketika tiga drone menargetkan kediamannya di Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad pada hari Minggu.
Dua drone berhasil dicegat dan dihancurkan, tetapi yang ketiga berhasil meledak, merusak gedung dan melukai beberapa pengawal pribadinya.
Insiden itu telah membuat ketegangan melonjak di Irak, di mana paramiliter kuat yang didukung Iran memperdebatkan hasil pemilihan legislatif bulan lalu setelah kalah telak dalam pemilihan umum dan sangat mengurangi kekuatan mereka di parlemen.
Banyak warga Irak khawatir ketegangan itu bisa berubah menjadi konflik sipil yang luas jika insiden serupa terjadi lebih lanjut.
Jalan-jalan Baghdad lebih lengang dan lebih sepi dari biasanya pada hari Senin, dan pos pemeriksaan militer dan polisi tambahan ditempatkan di ibu kota.
“Itu sebuah pesan yang jelas dari para militan yang inginkan kekacauan di Irak,” kata Hamdi Malik, pengamat Washington Institute.(Nto)