Indonesiainside.id, Sofia – Sedikitnya 45 orang dilaporkan tewas, setelah sebuah bus yang terdaftar di Makedonia Utara, mengalami kecelakaan hebat di Bulgaria barat, Selasa (23/11), pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Pejabat setempat mengatakan sejumlah anak termasuk diantara para korban tewas, sementara tujuh penumpang lain dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan intensif.
Penyebab kecelakaan maut tersebut tidak segera dikonfirmasi, namun saksi mata di lapangan menyebutkan bahwa bus nahas tersebut menabrak pagar pembatas jalan raya, kemudian terjatuh, hingga akhirnya terbakar. Foto-foto yang diambil tak lama setelah kecelakaan terjadi, menunjukkan bus dilalap api dengan gumpalan asap hitam tebal membubung dari lokasi kejadian.
Perdana Menteri Sementara Bulgaria, Stefan Yanev mengunjungi lokasi kecelakaan dan mengatakan kepada wartawan bahwa itu adalah “tragedi besar”. “Saya mengambil kesempatan ini untuk menyampaikan belasungkawa saya kepada kerabat para korban,” kata Yanev. “Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian tragis ini dan kita bisa mencegah kejadian serupa di masa depan.”
Di tempat lain, Perdana Menteri Makedonia Utara, Zoran Zaev mengatakan kepada saluran televisi Bulgaria bTV bahwa dia sempat berbincang dengan salah satu penumpang bus yang selamat, saat berkunjung ke rumah sakit. “Salah satu penumpang mengatakan kepada saya bahwa dia tertidur dan terbangun saat mendengar ledakan,” kata Zaev, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang akan mengumpulkan informasi yang penting bagi keluarga korban tewas dan selamat.
Sementara itu, Oliver Varhelyi, salah seorang Komisaris Uni Eropa, turut mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat para korban yang terkena dampak kecelakaan. “Berita mengerikan tentang kecelakaan bus tragis di Bulgaria pada dini hari,” tulis Varhelyi di media sosial. “Pikiran & belasungkawa saya bersama keluarga dan teman-teman mereka yang meninggal serta dengan pihak berwenang Makedonia Utara.”
Sebelumnya pada 2019 lalu, Bulgaria, negara Uni Eropa berpenduduk 7 juta ini diberitakan memiliki tingkat kematian di jalan tertinggi kedua diantara Negara-negara Uni Eropa lainnya. Menurut data Komisi Eropa, 89 orang dilaporkan tewas per satu juta penduduk. (*)