Indonesiainside.id, Jakarta – Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan dampak mengerikan yang terjadi di Eropa kala varian Delta Plus Covid-19 menggila. Jutaan orang diprediksi bakal kehilangan nyawanya.
“Sebagian besar negara Eropa akan melihat sistem kesehatan mereka kewalahan oleh lonjakan tersebut,” ujarnya, Rabu (24/11).
WHO dengan gamblang memperkirakan bahwa lebih dari 2 juta orang mungkin meninggal karena Covid-19 di Eropa selama musim dingin ini. Mengingat jumlah penularan virus corona yang meningkat di seluruh wilayah Eropa.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) membuat keputusan untuk mengubah sikap sebelumnya tentang vaksin booster dan sekarang merekomendasikannya untuk semua orang dewasa.
Terbaru, Austria telah melakukan lockdown selama 10 hari secara nasional sementara negara-negara lain, termasuk Jerman, sedang mempertimbangkan langkah-langkah pembatasan baru dan bahkan vaksinasi diwajibkan.
Pekan ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengeluarkan imbauan perjalanan yang memberi tahu warganya untuk menghindari perjalanan ke Jerman dan Denmark karena situasi Covid berisiko tinggi.
Sementara itu di tengah melonjaknya penularan Covid-19, negara-negara Eropa menghadapi aksi protes massal dari warganya yang menolak kebijakan pembatasan atau lockdown.
Aksi demonstrasi besar-besaran melanda negara-negara seperti Belanda, Belgia, Kroasia, Austria, hingga Italia.
Di Belgia misalnya puluhan ribu orang di Brussel memprotes tindakan pembatasan Covid-19. Mereka melakukan aksi anarkis dengan melemparkan batu dan kembang api ke aparat yang dibalas dengan tembakan meriam air dan gas air mata.
Hal sama juga terjadi di Belanda yang dilanda aksi massal penolakan penguncian atau lockdown. Di Kota Rotterdam misalnya, polisi dan pendemo berhadapan serta terlibat adu otot. Mobil polisi dibakar pengunjuk rasa dan sebaliknya polisi terpaksa melepaskan tembakan karena merasa terancam hingga menyebabkan beberapa orang terluka.
Protes juga terjadi di ibu kota Austria, Wina Austria, setelah lockdown total di seluruh negaranya. Lockdown ini memaksa warganya kerja dari rumah dan semua aktivitas bisnis lumpuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku sangat khawatir pada yang terjadi di Eropa di tengah musim dingin yang melanda.
“Kita tahu apa yang perlu dilakukan untuk melawan virus ini, yakni dengan vaksinasi, dan menggunakan masker,” kata Tedros. (Nto)