Indonesiainside.id, Beijing—Warga di Kota Xian yang saat ini menjalani pembatasan menyusul penyebaran infeksi Covid-19 mengaku persediaan makanan mereka semakin menipis. Mereka mengatakan pembatasan atau lockdown yang dilakukan pemerintah menambah penderitaan mereka.
Penduduk kota tunduk pada pembatasan yang paling ketat, melihat mereka hanya diizinkan keluar rumah setiap tiga hari untuk membeli persediaan makanan, di samping tidak diizinkan mengemudikan kendaraan untuk tujuan non-darurat. Sebagian besar penduduk menggunakan media sosial Weibo untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka dengan jam malam.
“Saya hampir mati kelaparan. Persediaan makanan saya habis dan saya tidak diizinkan keluar,” katanya dikutip AFP. “Jangan pakai kurung kalau suplai makanan tidak disediakan, ya kita mati karena Covid-19,” kata seorang warga.
Namun, pemerintah kota meyakinkan bahwa pasokan makanan stabil meskipun ada pembatasan ketat. Selain itu, kota dekat Xian, Ya’an, juga dilanda tempias ketika ratusan ribu warga diperintahkan untuk duduk di rumah.
Pada Selasa, Kota Xi’an di China tengah mencatat 52 kasus baru Covid-19 . Pada hari Rabu, pihak berwenang telah memberlakukan tindakan penguncian yang ketat pada sekitar 13 juta penduduknya.
Pembatasan menyeluruh, yang mencegah orang meninggalkan rumah mereka, datang ketika negara itu bersiap untuk perjalanan Tahun Baru Imlek , diikuti oleh Olimpiade Musim Dingin 2022, yang akan dimulai di ibu kota Beijing pada 4 Februari.
Otoritas Kesehatan Xi’an mendirikan 4.400 situs untuk melakukan pengujian Covid-19 dengan lebih dari 100.000 petugas kesehatan dikerahkan untuk membantu warga. (NE)