Indonesiainside.id, Jakarta – Filipina membeli dua kapal perang baru dari Hyundai Heavy Industries (HHI) Korea Selatan, untuk memodernisasi angkatan lautnya yang tengah bersitegang dengan Beijing di Laut China Selatan (LCS).
Kesepakatan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan pada hari Selasa. Hal ini juga diamini pembuat kapal terbesar di dunia tersebut.
Angkatan Laut Filipina selama ini hanya memiliki armada yang tua, termasuk warisan pesawat AS dari Perang Dunia II hingga pendahulu Presiden Rodrigo Duterte, Benigno Aquino, memulai program modernisasi terbatas pada tahun 2010.
Kesepakatan 28 miliar peso atau senilai USD 556 juta dengan raksasa pembuatan kapal Korea Selatan bakal terlaksana pengirimannya pada tahun 2026.
Ini bukan pertama kalinya HHI menandatangani kontrak dengan Filipina karena lima tahun sebelumnya mereka juga memenangkan kontrak untuk membangun dua fregat baru untuk Angkatan Laut Filipina.
Korvet dan fregat adalah kapal perang kecil dan cepat yang terutama digunakan untuk melindungi kapal lain dari serangan.
Korvet ini bakal memiliki bobot 3.200 ton, panjang 116 meter dan lebar 14,8 meter.
Dengan kecepatan maksimum 25 knot dan kecepatan jelajah 15 knot, korvet tersebut akan memiliki sistem peluncuran vertikal 16 sel (VLS), delapan peluncur rudal anti-kapal, sistem senjata jarak dekat 35mm (CIWS), senjata utama kaliber 76mm, dua peluncur torpedo tiga tabung dan radar Active Electronically Scanned Array (AESA).
“Proyek ini akan memberi Angkatan Laut Filipina dua korvet modern yang mampu melakukan misi perang anti-kapal, anti-kapal selam dan anti-udara,” kata Lorenzana.(Nto)