Indonesiainside.id, Tokyo—Tsunami setinggi satu meter dilaporkan melanda beberapa daerah pesisir di Jepang kemarin menyusul letusan dahsyat gunung berapi dasar laut di Tonga, lapor Kyodo News.Meskipun gelombang tidak menyebabkan kerusakan besar, pemerintah Jepang telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada hampir 230.000 penduduk sebagai tindakan pencegahan.
Badan meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami tengah malam kemarin untuk penduduk pesisir dari daerah di Hokkaido ke Okinawa sebelum dicabut 14 jam kemudian. Menurut pernyataan dari badan tersebut, permukaan laut akan naik dan turun sementara, tetapi fenomena tersebut tidak menimbulkan risiko bencana.
Namun, pihaknya meminta agar semua aktivitas di pantai seperti berenang dan memancing dihentikan untuk sementara waktu. Tsunami juga menyebabkan sejumlah kapal nelayan terbalik dan menyebabkan penundaan atau pembatalan angkutan umum.
Hingga kemarin, sebanyak 229.000 penduduk di delapan provinsi termasuk Aomori, Iwate, Miyagi, Chiba, Tokushima, Kochi, Miyazaki, dan Kagoshima diminta untuk menjauh dari daerah pesisir. Gelombang setinggi 1,2 meter terdeteksi di Pulau Amami, barat daya Jepang sebelum tengah malam kemarin, sementara gelombang 1,1 meter tiba di provinsi Iwate tak lama setelah itu.
“Kami pindah sebagai tindakan pencegahan. Ini mengingatkan kami pada gempa bumi tahun 2011,” kata Jiro Saito, 79, yang mengungsi di kuil terdekat bersama istrinya.
Layanan transportasi kereta api, udara dan laut juga terpengaruh dengan 27 penerbangan domestik Japan Airlines termasuk pintu masuk dan keluar Amami dibatalkan. Kekhawatiran tentang tsunami di Pasifik setelah serangkaian letusan gunung berapi besar dimulai Sabtu sore lalu di Kepulauan Tonga.
Karena komunikasi dengan negara kepulauan Pasifik Selatan tetap terputus, negara-negara tetangga masih bekerja untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan atau korban di tempat kejadian. (NE)