Indonesiainside.id, Jakarta – Empat pejabat senior badan mata-mata Israel diduga telah mengundurkan diri karena ketidaksepakatan dengan direktur Mossad yang baru diangkat.
Seorang komandan divisi operasi khusus Mossad yang tidak disebutkan namanya telah mengundurkan diri, menurut media Israel. Dia dilaporkan menjadi pejabat tinggi keempat yang meninggalkan Mossad dalam tujuh bulan sejak David Barnea menjadi direktur badan intelijen Israel pada Juni 2021.
Menurut laporan Channel 13 News pada hari Minggu, komandan tersebut mengundurkan diri setelah Barnea diduga mengatakan kepadanya bahwa dia dan pejabat lainnya telah menjadi “beban bagi organisasi.”
“Barnea ingin membuat perubahan besar pada cara kerja departemen yang dipimpin oleh [komandan yang tidak disebutkan namanya] karena kesulitan dalam mengoperasikan agen-agen Israel di luar negeri, dan [komandan] tidak mengimplementasikannya seperti yang diminta,” Haaretz melaporkan.
Ditambahkan pula bahwa wakil komandan dan “sejumlah agen juga mengundurkan diri” atas insiden tersebut.
Ini adalah keempat kalinya seorang pejabat senior Mossad mengundurkan diri dalam tujuh bulan sejak Barnea menggantikan Yossi Cohen sebagai direktur agensi.
Tahun lalu, kepala teknologi, kepala operasi, dan kepala anti-terorisme Mossad mengundurkan diri dari posisinya atas dugaan konflik dengan Barnea.
Barnea, yang bergabung dengan Mossad pada tahun 1996 sebelum menjadi kepala Divisi Tzomet pada tahun 2013, wakil kepala Mossad pada tahun 2019, dan akhirnya menjadi direktur agensi tersebut pada tahun 2021. Dia digambarkan sebagai “mesin pembunuh pecinta gadget” dan dilaporkan berusaha untuk mengambil alih Mossad sepenuhnya.
Setelah ditunjuk sebagai direktur badan tersebut oleh mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu pada bulan Juni, Barnea memilih Iran sebagai prioritas utamanya, menuduh negara itu “membuat kemajuan konstan menuju program senjata pemusnah massal.” (Nto)