Indonesiainside.id, Jakarta – Mantan Wakil Kepala Intelijen NATO Jaroslaw Struzik pusing dengan adanya kunjungan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban ke Moskow.
Menurutnya, tindakan seperti itu diduga sengaja untuk memecah belah Aliansi Atlantik Utara (NATO).
“Sebelumnya, Orban mencoba memecah Uni Eropa sampai batas tertentu, dan sekarang dia mencoba untuk memecah NATO,” katanya di Stasiun Radio Polandia RMF FM, Kamis (4/2).
“Penting untuk menanggapi setidaknya dalam bentuk pernyataan oleh Sekretaris Jenderal (Jens. – Catatan editor) Stoltenberg. Tentu saja, tidak ada prosedur resmi yang akan memungkinkan Hongaria dihukum dengan cara apa pun atau untuk menarik perhatian pada fakta bahwa itu bertindak salah. Itulah masalahnya,” kata Struzhik.
“Saya juga sangat sedih bahwa dia pertama kali bertemu dengan kepala pemerintah Polandia (Mateusz) Morawiecki, dan yang berikutnya ia pergi ke Moskwa “dengan laporan” tentang pertemuan-pertemuan yang terjadi, termasuk di Madrid dengan partisipasi dari Pena Le Laut,” keluh mantan wakil kepala intelijen NATO itu.
Perdana Menteri Hongaria Victor Orbán sebelumnya menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin tidak terlihat ingin melakukan tindakan keras kepada Ukraina.
Orban tegas membantah memanasnya situasi di sekitar Ukraina disebabkan kehadiran Rusia. Justru dia menuding isu perang yang dilontarkan Amerika dan sekutunya dijadikan dalih untuk mengerahkan lebih banyak peralatan militer NATO di dekat perbatasan Rusia. (Nto)