Indonesiainside.id, Jakarta – Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Rusia harus “menarik tanpa syarat” pasukannya dari Ukraina timur dan telah mengonfirmasi bahwa Australia akan mengikuti jejak negara-negara Barat lainnya untuk menjatuhkan sanksi sebagai reaksi atas aksi terbaru Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah secara resmi mengakui kemerdekaan wilayah pemberontak yang didukung Moskow di Ukraina timur dan memerintahkan agar “penjaga perdamaian” Rusia dikirim, memicu kekhawatiran Barat bahwa invasi ke Ukraina sudah dekat.
Menurut PM Morrison, klaim bahwa pasukan ada di sana untuk menjaga perdamaian adalah “omong kosong”.
“Mereka telah pindah ke wilayah kedaulatan Ukraina dan, sementara saya berharap yang terbaik dalam hal upaya diplomatik yang sedang dilakukan … kita tidak dapat duduk diam melihat ancaman kekerasan yang digunakan untuk mencari keuntungan dari posisi satu negara di atas yang lain,” katanya.
“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa ketika nanti negara-negara lain memberlakukan sanksi yang kuat dan berat terhadap Rusia, kami akan sejalan dengan mereka dan kami akan bergerak dengan cepat,” ujarnya.
“Rusia harus mundur. Mereka harus mundur tanpa syarat di belakang perbatasannya sendiri dan berhenti mengancam tetangganya.
“[Perilaku ini] tidak dapat diterima, tidak diprovokasi, tidak beralasan, dan Rusia harus memahami itu dengan berusaha menyerang negara lain.”
Sementara Inggris dan AS telah mengumumkan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, Menteri Luar Negeri Marise Payne tetap bungkam tentang kemungkinan tanggapan Australia.
“Kami bekerja sama dengan mitra [kami] untuk memastikan bahwa sanksi apa pun yang dijatuhkan akan sangat dalam dan serius [dan] bahwa ada biaya nyata untuk tindakan ini,” kata Payne.
Berbicara sebelum Rusia mengumumkan pengiriman “penjaga perdamaian” ke Ukraina, Senator Payne mengatakan kepada Nine Radio bahwa dia telah mendiskusikan bagaimana komunitas internasional harus merespon jika Rusia memutuskan untuk menyerang tetangganya.
“Ini tidak bisa dihindari. Ini tidak harus terjadi, masih ada pilihan yang bisa dibuat oleh Rusia di sini dan kami berharap kami dapat melihat diskusi yang produktif terus berlanjut dan aksi ini harus dihindari,” katanya.
Presiden Ukraina kembali menyerukan warganya agar tetap tenang di tengah peringatan intensif invasi Rusia yang kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari ini. (Nto)