Indonesiainside.id, Jakarta – China memprovokasi barat teekait rencana bantuan pangan kepada militer Rusia di tengah perang melawan Ukraina. Rusia meminta China untuk bantuan militer dan ekonomi setelah invasi mereka ke Ukraina, Fox News telah mengkonfirmasi.
Dalam upaya untuk melindungi sumber-sumber intelijen, para pejabat AS enggan merinci jenis bantuan apa yang sedang dicari.
Permintaan bantuan militer, yang pertama kali dilaporkan oleh The New York Times, dilaporkan telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat AS bahwa China mungkin mengganggu upaya negara-negara Barat untuk membantu pasukan Ukraina.
“Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar atau dukungan kepada Rusia untuk mengisinya kembali,” kata penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, Minggu.
“Kami tidak akan membiarkan hal itu berlanjut dan membiarkan ada jalur kehidupan bagi Rusia dari sanksi ekonomi ini dari negara mana pun, di mana pun di dunia,” katanya.
Sullivan menyarankan bahwa China memiliki beberapa gagasan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang merencanakan sesuatu, tetapi mengakui bahwa China mungkin tidak mengetahui sejauh mana niat Putin.
Para pemimpin China telah menolak untuk menegur Putin atas invasinya ke Ukraina, dan telah menentang sanksi ekonomi Barat. China telah abstain dalam beberapa suara PBB untuk mengecam Rusia.
Rabu lalu, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengklaim bahwa “China tampaknya telah mendukung propaganda ini” tentang AS yang mengembangkan senjata kimia di Ukraina.
Rusia meminta bantuan militer dan terkait makanan dari China saat Moskow melanjutkan invasi ke Ukraina. Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengataan kepad CNN bahwa Rusia meminta makanan militer yang sudah dikemas dan tidak mudah rusak, termasuk barang-barang yang dikenal di AS sebagai “makanan siap saji”.
Salah satu sumber mengatakan kepada outlet itu bahwa China mungkin bersedia memenuhi permintaan tersebut karena itu adalah dukungan yang tidak mematikan, situasi yang akan memprovokasi Barat.
Seorang pejabat Barat dan seorang diplomat AS juga mengatakan kepada CNN bahwa AS memiliki informasi yang menunjukkan bahwa China telah menyatakan kesediaannya untuk menawarkan bantuan militer dan keuangan kepada Rusia. Namun, masih belum jelas apakah China benar-benar akan memberikan bantuan itu, lapor outlet tersebut. (Aza)