Indonesiainside.id, Jakarta – Mantan perdana menteri Bulgaria, Boyko Borisov, ditahan pada 17 Maret sebagai bagian dari operasi polisi terkait dengan penyelidikan korupsi oleh kantor kejaksaan Uni Eropa.
Mantan Menteri Keuangan Vladislav Goranov, mantan kepala komisi anggaran parlemen, Menda Stoyanova, dan penasihat media Borisov, Sevdalina Arnaudova, juga ditahan, kata Kementerian Dalam Negeri Bulgaria dalam sebuah pernyataan dilansir RFERL.
“Operasi skala besar sedang berlangsung sehubungan dengan 120 kasus Kantor Kejaksaan Eropa di Bulgaria. Pencarian dan penyitaan dilakukan di banyak alamat. Boyko Borisov, Vladislav Goranov, Menda Stoyanova, dan Sevdalina Arnaudova saat ini ditahan,” kata kementerian itu.
Borisov, 62, saat ini adalah pemimpin partai GERB yang menjadi oposisi.
Kementerian tidak memberikan rincian, tetapi televisi publik BNT mengatakan kasus-kasus yang bersangkutan terkait penyalahgunaan bantuan Uni Eropa.
Pencarian dan penyitaan berlanjut di banyak alamat di seluruh negeri.
“Tidak ada yang kebal hukum!” posting Perdana Menteri baru Bulgaria Kiril Petkov memposting di halaman Facebook resminya pada 17 Maret.
Partai dengan slogan anti-korupsi yang menaungi Petkov memenangkan pemilihan umum di Bulgaria tahun lalu dengan platform “nol toleransi terhadap korupsi.”
Operasi itu dilakukan setelah kunjungan ke Sofia pada 16-17 Maret oleh Kepala Jaksa Eropa Laura Koevesi. Dia memuji “tekad, kepemimpinan, dan visi kuat Petkov tentang perang melawan korupsi.”
“Sekarang adalah waktunya bagi pihak berwenang Bulgaria yang relevan untuk bekerja sama dengan kami, termasuk pada kasus-kasus yang sangat sensitif,” kata Koevesi.
Jaksa Eropa telah membuka 120 penyelidikan penipuan yang melibatkan dana bantuan Uni Eropa terkait dengan tender publik, subsidi pertanian, konstruksi, dan dana pemulihan virus corona.
Borisov telah dituduh melakukan korupsi beberapa kali selama bertahun-tahun tetapi membantah melakukan kesalahan.(Nto)