Indonesiainside.id, Beijing—Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan China telah mengeluarkan peringatan keras menyusul keputusan pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menjual pasokan senjata baru ke Taiwan, lapor situs berita RT. Kesepakatan itu diperkirakan bernilai US$108 juta dan paket itu termasuk suku cadang untuk kendaraan lapis baja dan bantuan teknis.
Beijing menuntut agar AS segera menarik rencana penjualan senjata yang diumumkan, selain menghentikan semua kesepakatan senjata lainnya dan memutuskan hubungan militer dengan pulau itu, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Kolonel Tan Kefei. “Jika tidak, Pentagon akan bertanggung jawab penuh untuk merusak hubungan antara China dan Amerika Serikat, baik militer maupun stabilitas Selat Taiwan,” kata Kefei.
“Tentara Pembebasan Rakyat China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas mempertahankan kedaulatan negara dan integritas teritorial, termasuk menggagalkan segala bentuk intervensi luar dan upaya untuk ‘membebaskan Taiwan,'” katanya.
Pentagon pada hari Jumat mengungkapkan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah memberikan ‘lampu hijau’ untuk kesepakatan itu. Namun, itu belum mendapat persetujuan kongres. (NE)