Indonesiainside.id, Jakarta – Penulis Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie, bakal kehilangan mata dan juga luka parah di dadanya akibat penikaman di New York.
“Beritanya tidak bagus,” tulis Andrew Wylie, seorang agen yang biasa menerbitkan buku-bukunya, dalam sebuah email. “Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata; saraf di lengannya terputus; dan hatinya ditikam dan dirusak.”
Setelah berjam-jam operasi, Rushdie (75 th), menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara.
Salman Rushdie, penulis kontroversial ini ditikam sebanyak 10 hingga 15 kali saat melakukan pidato di salah satu panggung di New York.
Seorang pemuda berusia 24 th bergegas ke panggung di Chautauqua Institution dan menyerang Rushdie. Hadirin yang terkejut membantu menangkap pria itu dari Rushdie, yang telah jatuh ke lantai.
Seorang polisi Kepolisian Negara Bagian New York yang menjadi petugas keamanan di acara tersebut menahan penyerang. Tersangka diidentifikasi sebagai Hadi Matar, seorang pria berusia 24 tahun dari Fairview, New Jersey.
“Seorang pria melompat ke atas panggung dari arah yang tidak diketahui dan memulai apa yang tampak seperti menghujamkan sesuatu dadanya, mengulangi lagi ke dada dan lehernya,” kata Bradley Fisher, yang berada di antara penonton.
Seorang reporter Associated Press juga menyaksikan konfrontasi itu, mengatakan penyerang itu meninju dan menikam Rushdie 10 hingga 15 kali.
Seorang dokter di antara para peserta yang hadir kemudian membantu merawat Rushdie sementara layanan darurat tiba, kata polisi. Sedangkan Henry Reese, moderator acara, menderita cedera kepala ringan.
Polisi mengatakan mereka bekerja dengan penyelidik federal untuk menentukan motif. Mereka tidak menggambarkan senjata yang digunakan.
Rushdie dibawa dengan helikopter ke rumah sakit, kata polisi negara bagian, menambahkan bahwa dia tampaknya ditikam di leher. Gubernur Kathy Hochul kemudian mengatakan bahwa dia masih hidup dan “mendapatkan perawatan yang dia butuhkan”. (Nto)