Krisis musim kemarau di Eropa belum juga berlalu. Setelah gelombang panas melanda di seantero benua biru itu, kekeringan pun datang.
Pada hari Jumat 12 Agustus 2022, kekeringan diumumkan di Inggris barat daya, selatan dan tengah, dan seluruh Inggris timur. Dengan perkiraan cuaca panas yang cukup dominan, lebih banyak wilayah di Inggris yang mengalami kekeringan. Kekeringan datang setelah musim dingin dan musim semi yang kering, Juli menjadi bulan terpanas sejak 1935. Rekor bulan terpanas pun pecah. Diperparah lagi dengan tingkat curah hujan yang sangat rendah sepanjang tahun ini.
Kondisi ini menghanguskan bumi dan mengeringkan waduk, dan membawa larangan pipa air di seluruh negeri. Dengan perkiraan Kantor Meteorologi lebih banyak cuaca panas dan sedikit curah hujan, berarti kemungkinan besar akan terjadi lebih banyak kekeringan. Jika terjadi pembatasan pipa air akibat kekeringan, bagaimana nasib puluhan juta penduduk Inggris? Berikut laporan Koresponden Indonesiainside.id, Rafkha Gibrani, dari London, Inggris.
Eropa dilanda gelombang panas terburuk sepanjang sejarah di bulan Juli lalu. Kebakaran lahan di Spanyol hingga suhu paling panas dalam sejarah musim panas Inggris mencapai 40 derajat selsius di beberapa daerah di Inggris.
Pada awal bulan Juli, Met Office, badan meteorologi Inggris memberikan peringatan adanya gelombang panas yang akan melanda Inggris di pertengahan bulan. Peringatan yang diluncurkan Met Office adalah peringatan bahaya tingkat tinggi. Perkiraan kenaikan suhu di beberapa daerah di Inggris mencapai 40 derajat selsius.
Gelombang panas terjadi setiap tahun di Inggris. Setiap musim panas selalu ada beberapa hari menjadi puncak di mana temperatur meningkat ke titik temperatur paling panas. Masyarakat Inggris mengenal waktu ini sebagai Heatwave Period atau periode gelombang panas.
Periode gelombang panas biasanya terjadi di beberapa hari di bulan Juni sampai Agustus. Di musim seperti ini, masyarakat malah memanfaatkan momentum tersebut mengunjungi tempat rekreasi seperti taman, pantai dan, bukit-bukit. Namun, tahun ini mengubah segalanya.
Di tahun 2022, peringatan yang diluncurkan Met Office terkait gelombang panas sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Gelombang panas yang ekstrem membuat Met Office mengeluarkan peringatan bahaya dan menganjurkan orang-orang untuk tetap di rumah dan mengurangi perjalanan apabila tidak mendesak. Gelombang panas ekstrem terjadi pada pertengahan bulan Juli. Di ibukota, London, suhu tertinggi tercatat 40 derajat celsius.
Para ilmuwan Inggris memberikan arahan bagaimana membuat suhu ruangan dalam rumah tetap normal selama periode gelombang panas. Salah satunya dengan menaruh botol minum yang dibekukan di lemari es di bawah bantal dan menutup tirai rumah di siang hari untuk menghalangi sinar matahari yang menyengat masuk kedalam rumah.
Jika gelombang panas dan suhu hingga 40 derajat celsius sudah menjadi makanan sehari-hari warga di timur tengah, mereka sudah siap dalam menghadapi suhu panas. Namun, ketika terjadi di Eropa, ternyata banyak negara yang tidak siap. Terlebih warganya.
Mereka kaget menghadapi fenomena gelombang panas ini, mulai dari infrastruktur yang tidak mampu menghadapi panas, seperti rel kereta api yang terbakar hingga orang-orang yang tidak kuat bertahan dalam suhu tinggi sehingga memakan korban jiwa.
Pembatasan Pipa Air
Akibat gelombang panas di Eropa, kini Inggris mengalami kekurangan cadangan air. Perusahaan air di Inggris pun melakukan pembatasan pipa air untuk daerah-daerah tertentu. Inggris secara resmi menyatakan kekeringan di beberapa bagian negara itu, Jumat (12/8/2022). Sebagian warga menghadapi pembatasan penggunaan air selama periode cuaca panas dan masa kekeringan ini.
Sebuah desa di Oxfordshire menjadi desa pertama yang mengalami dampak peraturan pembatasan pipa air. Penghuni desa terpaksa mengandalkan pengiriman air minum kemasan dan truk tangki air karena waduk yang mulai mengering.
Thames Water, salah satu perusahaan air terbesar di Inggris yang menyuplai air di ibukota, London, siap-siap menerapkan aturan pembatasan air untuk menghindari kekurangan air di musim kemarau ini. Jika aturan pembatasan air ini diterapkan di seluruh wilayah Inggris, maka puluhan juta penduduk Inggris akan terkena dampak kekeringan di musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung hingga awal Oktober. (Aza)