ANKARA – Gempa bumi M 7.4 menghantam wilayah eelatan Turki, tepatnya di Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye. Gempa terjadi pada pukul 04.17 ws (08.17 wib).
Pusat gempa di provinsi Kahramanmaras terjadi di +/- 600 km sebelah tenggara Ankara. Kemudian disusul 2 gempa lanjutan M 6,4 dan M 6,5 di Prov Gaziantep di +/- 700 km sebelah tenggara Ankara.
Sedikitnya 912 orang tewas dan 5.385 lainnya mengalami luka-luka di 10 provinsi Turkiye setelah gempa kuat mengguncang wilayah selatan dan tenggara negara itu pada Senin pagi, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan.
KBRI Ankara telah berkoordinasi dengan Otoritas lokal di daerah tersebut, Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi.
“Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia. Sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah,” demikian laporan KBRI Ankara.
KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat.
“Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat,” bunyi pesan tersebut.
Presiden Erdogan telah berkomunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras. Dia menyampaikan pesan duka kepada masyarakat terdampak. Pihaknya juga telah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turki.
Mendagri Suleyman Soylu menyampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat terdampak. Mengingat kerusakan yang sangat subtansial, diperkirakan jumlah korban jiwa akan terus bertambah.
KBRI Ankara akan terus berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI serta masyarakat Indonesia di wilayah terdampak.
Terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki. Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa dan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional. (Aza)