JAKARTA – Uni Emirat Arab menjanjikan bantuan USD 100 juta atau Rp 1,5 triliun untuk Suriah dan Turki. Ini adalah salah satu jumlah donasi terbesar yang diberikan setelah gempa bumi besar yang menewaskan lebih dari 7.400 orang di kedua negara.
Negara Teluk itu – yang telah menjanjikan sekitar USD 13,6 juta ke Suriah – mempelopori upaya bantuan regional, setelah mengirim pesawat ke kedua negara dengan barang-barang bantuan dan tim penyelamat menyusul gempa berkekuatan 7,8 skala Richter yang melanda pada Senin dini hari.
Pada hari Selasa, Presiden Emirat Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan “memerintahkan penyediaan USD 100 juta untuk bantuan mereka yang terkena dampak,” kata kantor berita resmi negara teluk tersebut.
Jumlah itu akan dibagi rata antara Suriah dan Turki, dengan masing-masing mendapatkan $ 50 juta, menurut kantor berita itu.
Tidak segera jelas apakah dana untuk Suriah termasuk USD 13,6 juta yang diumumkan sebelumnya.
Mayor Jenderal Saleh al-Ameri, komandan operasi gabungan di kementerian pertahanan UEA, mengatakan pada hari Selasa bahwa tiga pesawat militer telah dikirim ke Turki, membawa tim pencarian dan penyelamatan yang sejak itu memulai operasi.
Sebanyak tujuh penerbangan direncanakan ke negara-negara yang dilanda gempa, termasuk dua ke ibu kota Suriah, Damaskus, katanya kepada media lokal.
Kantor berita resmi SANA Suriah mengatakan pada Selasa bahwa sebuah pesawat Emirat yang membawa 10 ton pasokan makanan telah tiba di bandara internasional Damaskus.
UEA membuka kembali kedutaan besarnya di ibu kota Suriah pada Desember 2018, menunjukkan upaya untuk membawa rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad kembali ke wilayah Arab setelah bertahun-tahun diboikot.
Pada Maret tahun lalu, Assad melakukan kunjungan ke UEA – kunjungan pertamanya ke negara Arab dalam lebih dari satu dekade perang saudara yang brutal.
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat gempa bumi besar yang melanda Turki dan Suriah naik di atas 7.400 pada Selasa, data resmi menunjukkan, dengan petugas penyelamat masih mencari korban selamat yang terperangkap.(Nto)