Oleh: Ahmad Z.R |
Satu suara dalam demokrasi sangat berpengaruh terhadap kondisi dan masa depan bangsa.
Indonesiainaside.id, Yogyakarta — Putri mendiang Soeharto Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto meminta emak-emak atau ibu-ibu untuk ikut mengawasi jalannya Pemilu, baik itu saat proses pencoblosan atau penghitungan suara pada 17 April mendatang di tempat pemungutan suara (TPS) terdekatnya.
“Ibu-ibu harus selalu ikut mengawasi TPS. Kalau sudah mencoblos, ibu-ibu jangan langsung pulang. Dilihat betul-betul, apa ada orang yang tidak dikenal ikut mencoblos di situ. Kalau ada, laporkan. Selain itu, kalau bisa ibu-ibu juga bantu petugas di TPS dengan sediakan kopi atau teh, karena nanti penghitungan sampai malam,” ujar Titiek Soeharto, di hadapan ratusan ibu dalam acara silaturahmi dan temu kangen KWT dan PKK bersama Siti Hediati Haryadi (Titiek Soeharto) di Gedung Serbaguna Nogotirto, Gamping, Sleman, Sabtu (23/2).
Pada kesempatan itu, Titiek Soeharto kembali mengingatkan agar seluruh warga yang telah memiliki hak pilih agar dapat menggunakan hak pilihnya untuk datang ke TPS, dan mencoblos pada saat pemilu berlangsung. Hal itu harus dilakukan demi membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
“Tanggal 17 April harus ke TPS. Jangan sampai tidak pilih tapi harus pilih. Harus coblos. Coblos yang benar sesuai hati nurani. Jangan asal pilih. Karena kalau salah sengsaranya sampai lima tahun,” ujarnya.
Kerap berkunjung ke berbagai daerah, Titiek Soeharto mengaku sering bertemu dengan para ibu atau emak-emak, yang mengeluhkan kondisi bangsa dan negara saat ini. Seperti mahalnya harga berbagai kebutuhan, susahnya mencari lapangan pekerjaan, hingga keprihatinan atas peredaran narkoba yang begitu besar, yang dapat menghancurkan generasi muda bangsa.
“Tentu kita semua prihatin. Ibu-ibu di sini pasti juga ikut prihatin kan, ya? Ingin perubahan atau tetep, gini aja? Kalau ingin perubahan harus menggunakan kesempatan pemilu lima tahunan ini sebaik-baiknya. Agar ke depan anak cucu kita bisa hidup layak sejahtera,” katanya.
Titiek disambut antusias ratusan ibu atau emak-emak anggota KWT dan PKK dari sejumlah wilayah di Sleman, khususnya kecamatan Gamping.
Selain berdiskusi, Titiek Soeharto juga didaulat untuk menjadi juri lomba nasi tumpeng yang diikuti sejumlah kelompok KWT. Di akhir acara, Titiek Soeharto juga diminta menyerahkan piagam pada para pemenang lomba nasi tumpeng tersebut. (HMJ)