Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home News Nasional

Yudi Latief: Soekarno Susun Pancasila, Soeharto yang Merealisasikannya

Oleh M Khamim
Selasa, 12/03/2019 16:30
Aktivis dan cendekiawan, Yudi Latif. Foto: Rcol

Aktivis dan cendekiawan, Yudi Latif. Foto: Rcol

FacebookTwitterWhatsapp

Oleh: Ahmad ZR |

Hanya loyalitas tinggi terhadap negaralah yang memungkinkan seorang pemimpin untuk mewujudkan sistem politik yang rapi.

Indonesiainside.id, Jakarta — Pada 11 Maret 1966, atau 53 tahun yang silam, Presiden Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto untuk memegang tampuk kepemimpinan nasional. Mandat itu tercatat dalam berbagai literasi sejarah yang dikenal dengan nama Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Bagi cendekiawan Yudi Latief, Supersemar adalah jembatan yang menghubungkan antara dua masa pemerintahan yang berbeda sekaligus membawa hal-hal yang masih tersisa di Orde Lama ke Orde Baru.

Baca Juga:

G30S PKI Ditumpas Mayjen Soeharto Hanya Dalam Hitungan Jam

Kejutan! Ustadz Abu Bakar Ba’asyir Menerima Pancasila!

“Antara Soekarno dan Pak Harto saya melihat ada kesamaan pikiran. Yaitu ketika keduanya menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara. Soekarno menyusun Pancasila dan Pak Harto yang merealisasikannya,” kata Yudi Latief dalam seminar nasional bertajuk 53 Tahun Supersemar 1966, Kepemimpinan Nasional Dalam Perspektif Pancasila di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/3).

Mantan kepala Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) itu menuturkan, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada zaman Soekarno belum mampu diwujudkan. Pada masa itu yang ada hanya MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara).

“Tahun 1955, ketika pemilu pertama dilaksanakan, konstitusi juga belum mengamanatkan MPR sebagai lembaga tertinggi. Baru, pada zaman Pak Harto, MPR dapat terwujud yaitu setelah 1971,” ujarnya.

Meski institusi itu belum sepenuhnya sempurna, Yudi mengatakan, Soeharto mampu merealisasikan MPR pada masanya. Ketidaksempurnaan itu bukanlah alasan untuk meniadakan peran dan fungsi MPR. “Mengapa? Sebab dalam prinsip moral publik ada teori menawarkan gagasan dan juga mempertahankan rumah sendiri. Kita ingat dulu Bung Hatta mengatakan jangan sampai negara hukum menjadi negara kekuasaan akibat cara kita membakar rumah sendiri. Kita tidak bisa berubah kalau cara mengubahnya itu juga anarkistis,” tuturnya.

Menurut Yudi, dalam setiap sistem politik, tidak ada yang sempurna. Karenanya, hanya loyalitas tinggi terhadap negaralah yang memungkinkan seseorang untuk mewujudkan sistem yang rapi. “Pak Harto dan Soekarno boleh beda pandangan dan cara mengelola negara. Tetapi keduanya memiliki loyalitas pada negara dan rakyat Indonesia,” ujar Yudi.

Selama 20 tahun berjalannya reformasi, dia tidak melihat demokrasi berjalan on the track atau pada jalur yang benar. Justru, menurut Yudi, yang terjadi sebaliknya. Dia mengatakan, cara mengetahui demokrasi di Indonesia berjalan sesuai relnya atau tidak, bisa diukur dengan melihat kepemimpinan berdasarkan sila keempat dan sila kelima Pancasila.

“Kedua sila ini bagus sekali. Pengamat politik terkemuka mengatakan bahwa untuk menciptakan demokrasi yang baik yaitu dengan mewujudkan persatuan nasional yang kuat. Setelah demokrasi dijalankan, seharusnya negara semakin kuat, bukan malah mengarah kepada perpecahan nasional,” ucapnya.

Keberhasilan demokrasi dapat dilihat dari keadilan sosial yang baik. Sebab, jika kesenjangan dan disparitas terjadi sangat dalam, negara tinggal menunggu bom waktu yang akan menikam demokrasi itu sendiri.

“Jadi, Pancasila dapat digunakan untuk mengukur apakah demokrasi itu berjalan dengan baik atau tidak. Setiap sistem politik selalu mencari keseimbangan antara legitimasi dan efisiensi. Yang dimaksud legitimasi tingkat partisipasi dan tingkat kepercayaan. Sehingga, pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang legitimate,” tuturnya.

Yudi berpendapat, indikasi demokrasi Indonesia mengalami penurunan bisa dilihat dari banyaknya pejabat negara yang ditangkap akibat korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut dia, fenomena itu menunjukkan bahwa sistem politik hari ini tidak dapat meningkatkan produktivitas nasional. Padahal, demokrasi Indonesia bisa dibilang demokrasi termahal karena membutuhkan APBN yang cukup besar ketika terjadinya pergantian kepemimpinan secara nasional.

“Maka, tugas kita adalah menyatukan sistem di masing-masing zaman di atas nilai-nilai Pancasila,” pungkasnya. (AIJ)

Tags: pancasilaSoehartosoekarnoSupersemar
Previous Post

Dugaan Jutaan Data Pemilih Tidak Wajar, MPR Minta KPU Rapikan DPT

Next Post

Live Liga Champions, Manchester City Tak Ingin Senasib Real Madrid

Rekomendasi Berita

Menpan RB Lantik 81 PNS Baru
Nasional

Menpan RB Lantik 81 PNS Baru

03/02/2023
Penyidikan Kasus Korupsi di Indramayu Berlanjut, KPK Panggil Lima Mantan Anggota DPRD Jabar
Headline

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Dinilai Mampu Cegah Korupsi PNS

03/02/2023
Eksekusi 3.323 Hektare Lahan PT PSJ Gagal, Banyak Pihak Kecewa
Headline

Pembebasan Lahan Hutan Diprioritaskan untuk Masyarakat Bukan Perusahaan

03/02/2023
Malaysia Kembali Tangkap WNI Ilegal
Headline

Pengiriman TKI Ilegal Harus Dihentikan Agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

02/02/2023
Jabatan Gubernur Dihapus, Ini Respon Jokowi
Headline

Jabatan Gubernur Dihapus, Ini Respon Jokowi

02/02/2023
PLN Jamin Penyediaan Listrik Bagi Industri di Batam
Nasional

PLN Jamin Penyediaan Listrik Bagi Industri di Batam

02/02/2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Menpan RB Lantik 81 PNS Baru

Menpan RB Lantik 81 PNS Baru

03/02/2023 23:58
Penyidikan Kasus Korupsi di Indramayu Berlanjut, KPK Panggil Lima Mantan Anggota DPRD Jabar

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Dinilai Mampu Cegah Korupsi PNS

03/02/2023 20:00
Bapenda Kabupaten Tangerang Buka Layanan Aktivasi SPPT PBB yang Terblokir

Bapenda Kabupaten Tangerang Buka Layanan Aktivasi SPPT PBB yang Terblokir

03/02/2023 19:28
Kompol D Akui Wanita di Mobil Audi A6 Istri Sirinya

Kompol D Akui Wanita di Mobil Audi A6 Istri Sirinya

03/02/2023 19:04

Berita Populer

Wuling Bingo EV Harga Rp170 Ribu, Intip Kelebihannya!

02/02/2023 13:12

Pengiriman TKI Ilegal Harus Dihentikan Agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

02/02/2023 21:30

Suhu Hampir Beku Lumpuhkan Kawasan Texas

02/02/2023 14:33

Jabatan Gubernur Dihapus, Ini Respon Jokowi

02/02/2023 20:38

Ikuti Kami

  • Tahun 2023 adalah Tahun Kelinci Air. Dianggap Memiliki arti khusus
yang dianggap bisa memberikan pesan untuk melewati tahun ini. Apa saja arti dari kelinci air? Simak infografis berikut.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#imlek #tahunbaruimlek #imlek2023 #chinesenewyear #tahunkelinci2023 #kelinciair #tahunkelinciair #infografis #indonesiainside
  • Semoga tahun baru imlek membawa berkah, kesehatan dan keberuntungan bagi kita semua.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#tahunbaruimlek #chinesenewyear #imlek #imlek2023 #tahunbaruchina #tahunkelinciair #tahunkelinci #indonesiainside
  • Komunitas motor gede meminta pemerintah untuk melegalkan pengendara moge melintas di jalan tol. Simak penjelasannya ya!

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#moge #motogede #mogemasuktol #jalanraya #motor #jalantol #indonesiainside
  • Pemprov DKI Jakarta tahun ini berencana menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) untuk mengurai kemacetan. Seluruh kendaraan bermotor akan dikenakan tarif ketika melintas di ruas tertentu.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#jalanberbayar #jalanraya #dkijakarta #indonesiainside #jalanjakarta
  • Dari kita untuk kita, menanam pohon sama dengan menanam harapan untuk kehidupan lebih baik.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#gerakansatujutapohon #pohon #menanampohon #indonesiainside
  • Pemerintah telah menyepakati dan menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023 melalui SKB 3 Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066/2022, Nomor 03/2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#harilibur #liburnasional #hariliburnasional #tanggalmerah #jadwallibur2023 #libur2023 #2023 #indonesiainside
Indonesiainside.id

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemilu 2024
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Podcast
    • Foto
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved