Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home News Nasional

Transmigrasi Era Pak Harto Bantu Perekonomian Nasional

Oleh M Khamim
Rabu, 13/03/2019 14:16
Putri sulung Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut) menjadi pembicara kunci dalam Munas Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) di Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (13/03/2019). (Foto: Ahmad ZR)

Putri sulung Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut) menjadi pembicara kunci dalam Munas Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) di Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (13/03/2019). (Foto: Ahmad ZR)

FacebookTwitterWhatsapp

Oleh: Ahmad ZR |

Program transmigrasi memiliki berbagai manfaat, mulai dari meningkatkan taraf hidup masyarakat sampai menjaga kedaulatan NKRI.

Indonesiainside.id, Jakarta — Putri sulung Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana, hari didapuk menjadi pembicara kunci dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) di Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Acara tersebut mengangkat tema “Dengan Munas IV PATRI kita tingkatkan peran PATRI dalam merekatkan NKRI, pembangunan perdesaan dan transmigrasi menuju Indonesia berdaulat”.

Dalam kesempatan tersebut, perempuan yang akrab disapa Mbak Tutut itu memaparkan berbagai tujuan program transmigrasi di era Presiden Soeharto. Di antaranya meningkatkan taraf hidup, meningkatkan pembangunan daerah (luar Jawa), melaksanakan pemerataan pembangunan, dan memanfaatkan sumber daya alam dan tenaga manusia.

Baca Juga:

G30S PKI Ditumpas Mayjen Soeharto Hanya Dalam Hitungan Jam

Sejarah Mentang-mentang, dan Sentilan Gus Baha

“Meningkatkan taraf hidup merupakan salah satu fokus beliau (Soeharto) sejak dulu. Kenapa demikian? Karena pada 1970-an itu Bapak melihat petani yang jumlahnya belasan juta itu mempunyai tanah yang sangat kecil. Tidak bisa diolah untuk meningkatkan kemakmuran dan taraf hidup mereka,” kata Mbak Tutut di TMII, Rabu (13/03/2019).

Berangkat dari kondisi tersebut, Soeharto mempunyai beberapa pemikiran. Di antaranya membentuk koperasi dan transmigrasi, mengajak masyarakat untuk menempati daerah lain yang masih bisa digarap. “Karena di Jawa ini sudah padat sekali. Sehingga tanah yang dimiliki petani sangat kecil,” ucap Mbak Tutut.

Ketika itu, kata dia, masyarakat yang mengikuti transmigrasi mendapatkan tanah yang luas di daerah lain. Setiap kepala keluarga (KK) mendapatkan sekitar dua hektare tanah dan sudah menjadi hak milik.

“Jadi, jauh sekali bedanya (dengan sekarang). Memang kendalanya banyak, tapi banyak sekali masyarakat yang mau mengikuti transmigrasi secara sukarela. Tidak pernah terpaksa dan mereka ikut berbondong-bondong transmigrasi dari Jawa,” ungkapnya

Menurut Mbak Tutut, para transmigram layak dinobatkan sebagai pahlawan tanpa nama. Sebab, mereka berani mempertaruhkan hidup dan masa depan mereka di tempat yang sama sekali sebelumnya tidak pernah diketahui. Bahkan, mereka juga awalnya sama sekali tidak kenal dengan tetangga sekitar dan tidak menguasai teritorial daerah yang menjadi tujuan transmigrasi. Bagi Mbak Tutut, keberanian para transmigran itu sungguh luar biasa sekali.

“Saya menganggap beliau itu sebagai pahlawan dan sekarang tugas putra-putri untuk melanjutkan perjuangan orang tua yang secara sukarela mau bertanggung jawab untuk ditempatkan di tempat lain. Dengan datangnya transmigran, daerah itu menjadi lebih bernilai karena diolah lagi, sehingga kemajuan-kemajuan juga dapat dirasakan,” ujarnya.

Dia menuturkan, salah satu tujuan program transmigrasi adalah memperkukuh kesatuan bangsa. Dengan begitu, berbagai suku, budaya, agama, dan golongan dapat disatukan di suatu tempat sehingga masyarakat saling mengenal keragaman Indonesia.

“Transmigrasi ini merupakan salah satu perekat. Karena apa? Dari Jawa pindah ke tempat lain, suku bangsa lain, dan itu akan menjadi tidak ada lagi perbedaan. Semuanya satu bangsa Indonesia. Tidak ada bangsa lain dan tidak ada negara lain. Semuanya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” kata Mbak Tutut.

Transmigrasi disebutnya juga memperkuat pertahanan nasional. Para transmigran di perbatasan senantiasa menjaga Ibu Pertiwi dari rongrongan negara luar yang ingin menguasai Indonesia. “Ibu mengharapkan di perbatasan, para transmigran menjadi tameng orang-orang luar yang ingin masuk ke Indonesia. Insya Allah para transmigran akan mempertahankan Indonesia dengan sebaik-baiknya dan saya yakin itu semua sudah dimiliki oleh transmigran di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Mbak Tutut mengapresiasi konsistensi para transmigran dalam mengembangkan wilayahnya masing-masing. Dia pun teringat nasihat almarhumah Ibu Tien Soeharto agar setiap masyarakat dapat mengabdi kepada bangsa dan negara walaupun dengan hal kecil.

“Jadi, potensi perubahan ini semuanya bisa kita lakukan sesuatu untuk kita karyakan. Kalau putra-putri transmigran ini ingin mengembangkan wilayah transmigran saja, banyak yang ingin dikembangkan. Tidak perlu kita mengembangkan proyek besar, cukup proyek kecil saja. Karena saya teringat dengan nasihat Ibu saya, ‘kalau kamu ingin berbuat sesuatu pada bangsa dan negara, ingin mengabdi, mengabdilah yang benar’,” ungkap Mbak Tutut.

“Mengabdi itu tidak harus yang besar-besar. Kalau kita bisa melakukan pengabdian yang kecil, maka buatlah sesuatu yang bermanfaat. Kalau kecil bisa kamu lakukan, Insya Allah yang besar juga bisa dilakukan,” ucapnya.

Dengan begitu, kata Mbak Tutut, setiap wilayah akan mewujudkan desa mandiri pangan dan energi di daerah transmigran. Dampaknya, kesenjangan nasional akan berkurang, seluruh rakyat Indonesia akan hidup dengan adil dan makmur. Pada gilirannya taraf hidup masayarakat menjadi terangkat, terlebih jika program transmigrasi dilakukan secara berkesinambungan ke daerah-daerah lain. (AIJ)

Tags: mbak tututSoehartotransmigrasi
Previous Post

Soeharto dan Jejak Kesuksesan Program Transmigrasi

Next Post

Enam Pengusaha Kakap Terima Penghargaan Pajak dari Menkeu

Rekomendasi Berita

Puskesmas Kutabumi Tengerang Sabet Penanganan Covid-19 Terbaik Jawa-Bali
Headline

Puskesmas Kutabumi Tengerang Sabet Penanganan Covid-19 Terbaik Jawa-Bali

24/03/2023
301 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Saat Nyepi
Headline

301 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Saat Nyepi

24/03/2023
Salat Jum’at  Pertama Bulan Ramadhan di Tengah Pembatasan Sosial Malaysia
Nasional

MPR: Ramadan Jadi Momentum Ibadah dan Kebhinekaan

24/03/2023
Abdullah Azwar Anas Ajak Semua Kepala Daerah Memulai Hidup Baru
Headline

PNS dan PPPK Harus Siap-Siap Setelah Libur Panjang

23/03/2023
Jokowi: Pembangunan Papua Jadi Prioritas
Headline

Jokowi: Pembangunan Papua Jadi Prioritas

23/03/2023
Ketua MUI Jateng: Gunakan Medsos Dengan Bijak
Headline

Ketua MUI Jateng: Gunakan Medsos Dengan Bijak

23/03/2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Warga Palestina Dipaksa Beli Air Perusahaan Israel

Warga Palestina Dipaksa Beli Air Perusahaan Israel

25/03/2023 12:52
Tantangan Membersihkan 101 Juta Ton Puing Setelah Gempa Turki

Tantangan Membersihkan 101 Juta Ton Puing Setelah Gempa Turki

25/03/2023 08:48
Kemenhub Batalkan Mudik Gratis

Kuota Mudik Gratis Masih Ada, Buruan Daftar Sebelum Ludes

25/03/2023 07:33
Pakaian Bekas Impor Harus Dimusnahkan

Pakaian Bekas Impor Harus Dimusnahkan

25/03/2023 06:37

Berita Populer

MPR Minta SKB 3 Menteri Soal Cuti Lebaran Direvisi Agar Adil

24/03/2023 16:00

Kabar Gembira dengan Datangnya Bulan Ramadhan

23/03/2023 10:15

Jadwal Imsakiyah Hari Ini Untuk Jakarta dan Sekitarnya

23/03/2023 11:33

PNS dan PPPK Harus Siap-Siap Setelah Libur Panjang

23/03/2023 07:47

Ikuti Kami

  • Mari sambut bulan mulia dengan sucikan hati, jiwa, dan pikiran.

Selama menunaikan ibadah puasa.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#bulanpuasa #puasa #ramadhan #ramadhan2023 #ramadhan1444h #indonesiainside
  • Sejarah mencatat 11 Maret sebagai perubahan besar bangsa Indonesia!

Memperingati Hari Supersemar 
11 Maret 2023

#supersemar #suratperintah11maret #indonesiainside
  • Stop diskriminasi perempuan.
Tanpa mereka kita tak akan mengenal
apa itu kasih sayang.

Selamat Hari Wanita Indonesia

#hariwanitaindonesia #wanita #wanitaindonesia #perempuan #perempuanindonesia #indonesiainside
  • Negara ini tumbuh karena para pekerja yang luar biasa. Terima kasih

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#haripekerjanasional #pekerjaindonesia #kerja #pekerja #indonesiainside
  • Tahun 2023 adalah Tahun Kelinci Air. Dianggap Memiliki arti khusus
yang dianggap bisa memberikan pesan untuk melewati tahun ini. Apa saja arti dari kelinci air? Simak infografis berikut.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#imlek #tahunbaruimlek #imlek2023 #chinesenewyear #tahunkelinci2023 #kelinciair #tahunkelinciair #infografis #indonesiainside
  • Semoga tahun baru imlek membawa berkah, kesehatan dan keberuntungan bagi kita semua.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#tahunbaruimlek #chinesenewyear #imlek #imlek2023 #tahunbaruchina #tahunkelinciair #tahunkelinci #indonesiainside
Indonesiainside.id

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemilu 2024
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Podcast
    • Foto
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved