Oleh: M Aulia Rahman
Indonesiainside.id, Jakarta – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono, mengatakan bahwa warga yang mengungsi akibat gempa Banten bisa kembali ke rumah masing-masing. Sampai hari ini, Sabtu (3/8), BMKG mencatat masih ada masyarakat di kawasan Selat Sunda baik di Banten dan Lampung yang berada di tempat pengungsian.
Imbauan itu disampaikan sebab potensi tsunami sudah tidak tampak karena tidak ada kenaikan permukaan air laut. Namun, BMKG menilai wajar masih ada yang tak mau kembali karena masyarakat trauma dengan kejadian serupa akhir tahun lalu.
“Tentunya berdasarkan berakhirnya warning tersebut masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing. Sampai siang ini kami juga mendapatkan informasi masih ada masyarakat yang mungkin trauma ya,” ujarnya.
Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang wilayah pesisir Banten dan berpotensi tsunami, Jumat (2/8) malam WIB. Namun, BMKG memperbarui kekuatan gempa menjadi 6,9 magnitudo, pusat gempa berada di kedalaman 48 kilometer Barat Daya Pandeglang.
Meski begitu, kewaspadaan ini memang diperlukan. Sejauh ini, berdasar catatan BMKG, baru satu gempa susulan di sana yang terjadi pascagempa 6,9 magnitudo. Gempa susulan dengan kekuatan 4,0 magnitudo itu lokasinya jauh dari gempa sebelumnya.
Tapi, BMKG belum memastikan apakah gempa susulan itu ada kaitannya dengan gempa Banten. Berdasar pemeriksaan sementara, gempa susulan tersebut episentrumnya agak jauh ke wilayah Selatan dari sumber gempa 6,9 magnitudo.
“Dalam catatan kami baru satu gempa susulan tapi tidak signifikan. Kami terus monitor dan akan terus akan kami sampaikan setiap ada perubahan,” paparnya. (AS)