Oleh: Azhar AP
Indonesiainside.id, Kupang – Sebanyak 4.750 anak balita di Kupang mengalami kekerdilan akibat kekurangan gizi kronis. Kasus kekerdilan pada anak ini merupakan masalah yang butuh penanganan serius.
Tinggi badan anak-anak yang mengalami kekerdilan lebih pendek dari standar tinggi badan anak seusianya akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Kasus ini menjadi perhatian khusus Bupati Kupang Korinus Masneno.
“Pemerintah sedang berupaya mengatasi masalah tersebut karena berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia,” demikian siaran pers Pemkab Kupang, sesuai hasil Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Kupang yang dipimpin Bupati Korinus Masneno, Senin (13/8).
Pemerintah setempat memperbanyak kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman orang tua dan keluarga mengenai pemenuhan kebutuhan gizi dan pola pengasuhan anak yang baik. Selain itu, perlu intervensi gizi spesifik melalui pemberian makanan tambahan dan suplemen gizi bagi anak dan ibu hamil.
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kupang Marthen Adry Rahakbauw menjelaskan, kekerdilan anak terjadi pada 4.750 orang dari 31.000 balita di Kabupaten Kupang.
Anak-anak yang mengalami kekerdilan akibat kekurangan gizi kronis, menurut Marthen, tersebar di 83 desa di Kabupaten Kupang. (Aza/Ant)