• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact us
9 December 2019 | 19:27
Indonesia Inside
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
  • INI Network
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
  • INI Network
No Result
View All Result
Indonesia Inside
No Result
View All Result
Home News Nasional

Wapres: Cara Memaknai Pancasila Sederhana, Jangan Dibuat Rumit

15/08/2019 | 11:48
Nasional
0
jusuf kalla3

Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Foto: Istimewa

Oleh: Azhar AP

Indonesiainside.id, Sleman – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan tidak perlu terlalu rumit dalam memaknai Pancasila. Menurut dia, pahami tujuan dan pondasi dasar dari Dasar Negara tersebut.

Wapres berpesan, dalam Kongres Pancasila ke XI, dibahas yang sederhana saja, dan mudah dipahami masyarakat luas. Kongres sudah sebelas kali, selama ini yang dibahas apa saja? Jangan sampai makin dibahas dan semakin diulas, justru semakin bingung padahal sederhana.

“Sederhana saja dan tidak perlu yang rumit-rumit. Pancasila merupakan pondasi, dan tentunya
pondasi ada tujuannya. Tujuan kita adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur, supaya masyarakat memahami itu,” kata Jusuf Kalla saat menjadi pembicara kunci pada Kongres Pancasila ke XI di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (14/8)

BacaJuga

Fadli Zon: Mutu Peradaban Politik di Indonesia Rendah

Para Elite Harus Jadi Contoh Implementasi Pancasila, Jangan Narasi Saja

Kalla meminta, janganlah Pancasila dianggap sulit dan jangan juga dipersulit. Semakin sederhana orang membahas Pancasila, semakin banyak masyarakat yang memahami.

“Namun semakin dipersulit, semakin banyak yang bingung. Semoga kongres dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, sesuatu yang mudah dipahami masyarakat luas,” katanya.

Menurut dia, dalam perkembangan sejarah, masing-masing pemimpin memaknai Pancasila dan menjadikan sebagai dasar dalam menjalankan pemerintahan. “Namun tentunya ada pemaknaannya yang berbeda-beda, masing-masing memiliki tafsir dan pelaksanaannya sendiri,” katanya.

Dia mengatakan Presiden Pertama RI Ir Soekarno sebagai penggali Pancasila tentunya paling berhak dalam penafsirannya. Kata dia, zaman Bung Karno ada demokrasi terpimpin, ada ekonomi terpimpin. Namun ini menjadikan otoriter dan tidak sesuai Sila keempat dari Pancasila.

Kemudian era Presiden Soeharto, seluruh bangsa didoktrin nilai Pancasila melalui Penataran P4. Bahkan, mitra pemerintah pun harus memiliki sertifikat P4.

“Tapi saya waktu itu sebagai pengusaha tidak wajib ikut Penataan P4. Hanya saja untuk bisa menjadi rekanan Pertamina harus memiliki sertifikat P4, sehingga ikut penataran,” kata Jusuf Kalla yang disampaikan dengan nada bercanda.

JK mengatakan, sejak Indonesia merdeka, selama 74 tahun sudah terjadi 15 kali konflik besar yang korbannya mencapai ribuan masyarakat.

“Tercatat ada peristiwa Permesta, Aceh, Poso, Ambon dan lainnya. Termasuk juga DI/TII, ini persoalannya karena merasa adanya ketidakadilan,” katanya. (Aza)

Tags: Jusuf Kallakongres pancasila XIpancasila

Berita Terkait

motor Harley Davidson illegal yang ada di pesawat Garuda
Nasional

Beri Sanksi Garuda, Kemenhub: Denda Harus Dibayar dalam 7 Hari

9/12/2019 | 18:25
Pemerintah Akan Evaluasi Gaji PNS, TNI/Polri, Pusat Hingga Daerah
Nasional

Pemerintah Akan Evaluasi Gaji PNS, TNI/Polri, Pusat Hingga Daerah

9/12/2019 | 17:58
Kamaruddin Amin
Nasional

Pelajaran Agama Hanya Memuat Nilai Keagamaan Moderat, Nasionalis dan Religius

9/12/2019 | 17:00

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA TERKINI

Integrasi Moda Kereta Permudah Transportasi Warga Ibu Kota

Integrasi Moda Kereta Permudah Transportasi Warga Ibu Kota

Metropolitan | 9/12/2019 | 18:40
Diboikot Nitizen, CEO Bukalapak Minta Maaf

CEO Bukalapak Mundur dari Jabatannya, Kemana Dia Pergi?

Ekonomi | 9/12/2019 | 18:35
Suu Kyi Mungkin akan Kehilangan Arah Menghadapi Pengadilan Internasional
Pembantaian Rohingya

Suu Kyi Mungkin akan Kehilangan Arah Menghadapi Pengadilan Internasional

Internasional | 9/12/2019 | 18:35
motor Harley Davidson illegal yang ada di pesawat Garuda

Beri Sanksi Garuda, Kemenhub: Denda Harus Dibayar dalam 7 Hari

Nasional | 9/12/2019 | 18:25
Menteri PPA Adopsi Pemberdayaan Perempuan dan Anak dari Surabaya

Menteri PPA Adopsi Pemberdayaan Perempuan dan Anak dari Surabaya

Surabaya | 9/12/2019 | 18:17

BERITA POPULER

  1. Menag: Saya Tak Ada Niat Sedikit Pun untuk Mencabut, Itu Sudah Bagus
  2. Biawak Masuk ke Kantor Polisi di Jatinegara, Petugas dan Tahanan Kaget
  3. Ungkit Kasus Munir, Gerindra: Ari Askhara Harus Dipidana
  4. Kejati Memanggil 12 Orang Saksi Terkait Suap Mantan Kepala BPN Denpasar
  5. Indonesia Bersaing Ketat dengan Vietnam dalam Perolehan Medali
Indonesia Inside

INDONESIA INSIDE NETWORK © 2018

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
  • INI Network