Oleh: Syamsul Alam
Indonesiainside.id, Makassar – Kerusuhan yang terjadi di Kota Jayapura, Papua pada Kamis (29/8) diwarnai aksi pembakaran di beberapa lokasi. Hal ini juga berdampak pada Pelabuhan Indonesia di Jayapura.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Farid Padang mengatakan kerusuhan itu menyebabkan Pelabuhan Jayapura sempat terganggu dan satu kendaraan angkat kontainer (stacker) dibakar massa. Kantor Bea Cukai juga dibakar massa.
“Kantor Pelindo, kacanya yang mengalami kerusakan. Seluruh pegawai yang berada di galangan pelabuhan dapat diselamatkan dan mereka tidak sempat masuk ke dalam pelabuhan. Yang masuk itu yang membakar saja. Kemudian ada sekitar 20 orang warga asli dan aparat yang melindungi,”ujar Farid di Kantor Pelindo IV Makassar, Jumat (30/8/19).
Kegiatan di pelabuhan sempat terhenti lantaran Kantor Bea Cukai yang berada di bagian depan pelabuhan ikut terbakar. Selain itu, kapal kontainer yang berlabuh memilih menarik jangkar untuk menghindari jika terjadi penyerangan. “Hari ini mereka akan melakukan pengandaran untuk kembali beroperasi,” katanya.
Akibat kerusuhan itu, pihak Pelindo IV menaksir kerugian sebesar Rp6 miliar, setelah kendaraan angkat kontainer terbakar.
Untuk mengantisipasi kerusuhan terjadi kembali, 70 personel marinir akan disiagakan di terminal Pelabuhan Jayapura guna pengamanan operasional.
“Operasional kami tidak tutup dan kapal Pelni kami minta tetap jalan, kalau Ruteng sudah sandar ya sandar saja karena keamanan tetap dijaga, dan Pelindo menggaransi bahwa operasional tidak ditutup,” katanya. (ani/aza/INI Network)