• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact us
10 December 2019 | 8:57
Indonesia Inside
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
  • INI Network
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
  • INI Network
No Result
View All Result
Indonesia Inside
No Result
View All Result
Home News Nasional

Udara di Riau Makin Berbahaya, Hanya Hujan yang Bisa Atasi Asap dan Titik Api

14/09/2019 | 16:03
Nasional, HEADLINE
0
asap-di-jambi

Kabut asap yang menyelimuti hampir seluruh wilayah Riau makin parah pekat. Seluruh sekolah diliburkan hari ini, Selasa (10/9).(Foto: metropekanbaru.com)

Oleh: Anisa Tri K

Indonesiainside.id, Jakarta – Kualitas udara di beberapa daerah di Riau, khususnya Kota Pekanbaru, sudah masuk kategori berbahaya. Namun, asap pekat sulit diatasi karena masih banyak titik-titik api.

Pemadaman titik api juga sulit karena kemarau panjang, kecuali hujan sudah turun. Sementara hujan diprediksi baru akan turun pada pertengahan Oktober. Artinya, masih harus menunggu sekitar satu bukan lagi untuk kembali benar-benar normal.

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, titik-titik api sulit dipadamkan karena musim kemarau panjang. Menurut Dwi, pemadaman titik api jauh lebih efektif dengan hujan.

BacaJuga

BMKG: Tiga Wilayah di Jakarta Hujan, Jakarta Timur dan Pusat Cerah

Diduga Depresi, Gadis 19 Tahun Nekat Bunuh Diri di Kamar Kecil Mal Ciputra Pekanbaru

“Bukan kita tidak mau memadamkan. Kami mengawal hujan buatan sudah sejak dari bulan Juli lalu atas instruksi langsung dari Presiden,” Papar Dwi saat ditemui di Kantor BNPB Jakarta pada Sabtu (14/9).

Berdasarkan alat ukur Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Riau, angka konsentrasi polutan 478, sedangkan alat milik Chevron di Rumbai menunjukkan angka 846. Kesimpulannya, ISPU di Pekanbaru berbahaya.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, pada Jumat sore (13/9), jarak pandang di Pekanbaru sepanjang 1,2 kilometer dan udara masih berasap. Daerah lainnya yang masih berasap antara lain Kota Rengat dengan jarak pandang 400 meter, Kota Dumai dan Kabupaten Pelalawan dengan jarak pandang keduanya masing-masing 500 meter dan 800 meter.

Menurut data BMKG, jumlah titik panas (hotspot) di Pekanbaru ada 66 titik. Paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sebanyak 38 titik. Kemudian di Kabupaten Pelalawan ada 9 titik, Kampar 5 titik, Bengkalis, Kuansing dan Indragiri Hulu (Inhu) masing-masing 3 titik. Kepulauan Meranti dan Rohil masing-masing 2 titik, dan Siak ada satu titik panas.

Kabut asap di Pekanbaru mulai menyelimuti Pekanbaru sejak akhir Juli dan makin pekat pada awal September. Akibatnya, sebanyak 39.277 warga di Provinsi Riau menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat polusi kabut asap sejak bulan Agustus hingga awal September ini.

Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger, mengatakan upaya pemadaman selain fokus di daerah pesisir juga di bagian selatan Kota Pekanbaru yakni di Kabupaten Pelalawan. Di daerah tersebut banyak terdapat titik api yang asapnya terbawa angin ke Kota Pekanbaru.

Meski begitu, dia mengatakan upaya pemadaman Karhutla di Riau sebenarnya cukup berhasil karena kenyataannya jumlah titik api di Riau lebih sedikit dibandingkan provinsi lain seperti Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel), yang pada Jumat sore tercatat ada 154 dan 256 titik panas.

“Kita ini makin parah karena asap kiriman dari tetangga (Jambi dan Sumsel),” kata Edwar.

Menurut Dwikorita Karnawati, musim kemarau membuat awan sulit untuk dicari. Jika dibandingkan dengan Malaysia, Dwi memaparkan bahwa di sana areanya lebih sedikit, dan sudah masuk musim hujan. (Aza)

Tags: BMKGhujankabut asap tebalKemaraukualitas udarapekanbaruRiau

Berita Terkait

Bamsoet Tantang Airlangga, Pengamat: Bagus!
Nasional

Pidato Jokowi di Harkodia Garing

10/12/2019 | 7:33
Kekerasan ke Jurnalis
Hukum

Kekerasan terhadap Tiga Jurnalis oleh Oknum Polisi Naik ke Penyidikan

10/12/2019 | 6:44
SEA Games

Live Streaming: Final Timnas U-22 Indonesia Vs Vietnam

10/12/2019 | 5:55

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA TERKINI

Terkena Korupsi, 4 ASN Sampang Dipecat

Terkena Korupsi, 4 ASN Sampang Dipecat

Surabaya | 10/12/2019 | 8:35
Jembatan Muharto Malang akan Ditutup 7 Hari

Jembatan Muharto Malang akan Ditutup 7 Hari

Surabaya | 10/12/2019 | 8:13
Golman Sachs Menaikkan Perkiraan Harga Minyak

Golman Sachs Menaikkan Perkiraan Harga Minyak

Ekonomi | 10/12/2019 | 8:13
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara

Rudiantara Diharapkan Atasi Tantangan PLN

Ekonomi | 10/12/2019 | 8:07
Tolak Wacana Empat Hari Kerja, Legislator Riau: Sudah Terlalu Banyak Tanggal Merah

Tolak Wacana Empat Hari Kerja, Legislator Riau: Sudah Terlalu Banyak Tanggal Merah

Nusantara | 10/12/2019 | 7:41

BERITA POPULER

  1. Menag: Saya Tak Ada Niat Sedikit Pun untuk Mencabut, Itu Sudah Bagus
  2. Pemerintah Akan Evaluasi Gaji PNS, TNI/Polri, Pusat Hingga Daerah
  3. Kejati Memanggil 12 Orang Saksi Terkait Suap Mantan Kepala BPN Denpasar
  4. Indonesia Bersaing Ketat dengan Vietnam dalam Perolehan Medali
  5. Seorang Gadis Berjilbab di Jerman Timur Mengalami Serangan Rasial
Indonesia Inside

INDONESIA INSIDE NETWORK © 2018

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
  • INI Network