Oleh: Anisa Fadhillah
Indonesiainside.id, Jakarta – Aparat keamanan mulai menembakkan gas airmata untuk mengatasi demonstasi siswa-siswa Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Rabu (25/9). Mereka meneriakkan penolakan terhadap sejumlah RUU yang kontroversial, selain juga mengkritisi anggota DPR yang ada di dalam parlemen.
Siswa-siswa SMK, STM dan SMA itu juga menimpakan kesalahan atas terjadinya korban dalam aksi demo mahasiswa kemarin ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Aparat represif ke mahasiswa hingga jatuh korban karena kesalahan Jokowi. Presiden harus bertanggungjawab,” teriak demonstran yang masih belia tersebut.
Polisi lantas menembakkan gas air mata ke arah kerumunan pelajar berseragam SMA dan SMK yang mengenakan kostum putih abu-abu dan pramuka. Aparat berupaya membubarkan massa pelajar yang melempari batu.
Mendapat serangan batu, aparat kepolisian langsung membuat blokade dengan pasukan brimob yang sudah dipersenjatai tameng di dekat pos polisi Palmerah yang dibakar massa semalam sebelumnya.
Tembakan gas airmata sempat membuat para pelajar itu mundur.
Akibat bentrokan ini arus lalu lintas lumpuh, tak bergerak. Mobil, motor terjebak di sekitar Jalan Tentara Pelajar sebelum perlintasan kereta api.
Menurut informasi yang beredar di lapangan, rusuh berawal dari adanya informasi jika kawan mereka yang hilang. Ada empat orang yang berasal dari siswa SMA Yaspida dan sekolah lainnya. (EP)