Oleh: Azhar AP
Indonesiainside.id, Ambon – Dua warga dikabarkan meninggal akibat dampak gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang Ibu Kota Provinsi Maluku dan sekitarnya pada Kamis, pukul 08.46 WIT.
Dinas Sosial (Dinsos) Maluku mencatat seorang dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Narti Rumain, meninggal dunia. Sebagian korban dikabarkan luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Namun data-data korban masih dikumpulkan.
Satu orang lagi dikabarkan meninggal akibat longsor di SD Negeri 1 Nania, Ny Hajah Kebo. Korban adalah orang tua kandung staf Kantor Basarnas Ambon bernama Kunu Akbar, di kawasan Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon.
Kadis Sosial Maluku, Sartono Pinning mengatakan dosen IAIN Ambon meninggal akibat gempa yang mengguncang kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). “Kami juga mendata dua warga lainnya yakni Djamila Lasaiba dan Gamar Assagaff sedang dalam perawatan karena tertimpa reruntuhan bangunan,” ujarnya.
Sartono yang sedang berada di Jakarta dalam rangka tugas dinas itu mengatakan, telah berkoordinasi dengan semua potensi maupunTagana yang disebarkan untuk memantau situasi dan mengecek dampak lain guna mempertimbangkan langkah lebih lanjut sesuai tugas dan SOP.
“Kami juga mendorong dukungan tenda ke RSUD dr Haulussy Ambon untuk digunakan sebagai penampungan sementara pasien yang telah diungsikan di luar gedung,” katanya.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Sunardi telah menyampaikan gempa tidak menimbulkan gempa. Namun, masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya tetap mengungsi ke kawasan tinggi di berbagai wilayah karena khawatir terjadi tsunami.
Gempa sebelumnya dengan magnitudo 6,8 berpusat di 40 km timur laut Ambon Maluku, 43 km Tenggara Seram bagian Barat, 59 km Barat daya Maluku Tengah, 92 km timur laut Buru Selatan dan 2420 km timur laut Jakarta.
Gempa susulan kekuatan magnitudo 5,6 terjadi di timur laut Ambon, Maluku, pada 09.39 WIT setelah gempa gempa dengan magnitudo 6,8 terjadi pada 08.46 WIT.
Data BMKG, gempa tersebut terjadi pada pukul 09.39 WIT dengan kekuatan magnitudo 5,6 dengan pusat gempa ada di kedalaman 10 kilometer di bawah laut dan berjarak 18 km sebelah timur laut Ambon.
BMKG juga memberikan imbauan pada masyarakat untuk berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi. (Aza/Ant)