Oleh: Azhar AP
Indonesiainside.id, Temanggung – Kisah pilu datang dari Temanggung, Jawa Tengah. Seorang anak sekolah dasar (SD) ditemukan tewas gantung diri.
Kepolisian Resor Temanggung masih mendalami motif tewasnya seorang anak di Kelurahan Butuh, Kabupaten Temanggung, tersebut. Anak berinisial HAN itu masih berusia 12 tahun.
Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M Alfan Armin mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Polisi sudah memeriksa lima saksi.
“Kami sudah periksa lima saksi dari keluarganya, kami juga akan mencari informasi dari temannya dan profil korban itu sendiri dalam kesehariannya,” katanya di Temanggung, Senin (7/10).
Ia mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh orang tuanya pada Senin pagi di ruang gudang bagian belakang rumahnya dalam keadaan menggantung. Begitu tahu, polisi langsung datang ke lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil pengecekan sementara yang dilakukan petugas dari Puskesmas dan Dokes Polres Temanggung, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan pada tubuh korban.
“Guna mengetahui penyebab kematian tersebut, korban menjalani autopsi di RSUD Temanggung,” katanya.
Sebelum gantung diri, putra pertama Heru Suwartono (39) ini meninggalkan surat berbunyi “Yowes nek pancen bokde ora kenal karo aku tak ngendat alias mati nang buri omah, seko Pinjol” (Kalau bude tidak mengenal saya, saya mau bunuh diri dengan cara menggantung di belakang rumah, dari Pinjol).
Berdasarkan informasi dari warga, korban tinggal bersama ayah, paman, dan ibu tirinya. Sebelum kejadian, korban sempat dimarahi orang tuanya karena tidak pulang ke rumah pada malam Minggu kemarin.
Tetangga korban Sutarto menuturkan korban dikenal sebagai anak yang periang. Anak tersebut dalam kesehariannya baik di masyarakat.
Ia mengatakan setiap hari dia selalu bermain ke tempatnya bersama teman-temannya. Menurut dia sebelum kejadian pihaknya tidak menemukan hal-hal yang aneh pada diri korban. (Aza/Ant)