• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact us
13 December 2019 | 23:10
Indonesia Inside
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
No Result
View All Result
Indonesia Inside
No Result
View All Result
Home News Nasional

Batan: Satu-Satunya Pusat Kolaborasi Pengembangan Teknologi Nuklir

Oleh: Azhar AP

3/12/2019 | 0:41
Nasional
0
Nuklir

Teknologi nuklir. Foto: Antara

BacaJuga

Uji Coba Senjata Nuklir, Indonesia Serukan Larangan

Iran Mulai Memperkaya Uranium dan Aktifkan 1000 Mesin Sentrifugal

Indonesiainside.id, Yogyakarta – Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) saat ini menjadi satu-satunya institusi di dunia yang ditunjuk oleh Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency /IAEA) sebagai pusat kolaborasi atau collaborating center pengembangan teknologi nuklir.

“Ini sebenarnya capaian yang bagus untuk Batan karena selama ini di negara-negara manapun tidak ada dua collaborating center yang dimiliki oleh suatu negara, ini adalah satu-satunya terkait uji tak merusak dan pemuliaan tanaman,” kata Deputi Kepala BATAN Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir Efrizon Umar di sela-sela acara Paparan Capaian Science Techno Park BATAN di Klaten, Jawa Tengah, Senin (3/12).

Dengan penunjukan sebagai collaborating center, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir Indonesia diakui dunia. Indonesia menjadi acuan maupun rujukan bagi banyak negara di kawasan Afrika dan Asia-Pasifik  untuk mempelajari pemanfaatan iptek nuklir termasuk untuk peningkatan produktivitas pangan.

Efrizon mengatakan negara-negara di Asia dan Afrika dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk penguasaan iptek nuklir di bidang pertanian. “Di antaranya perwakilan dari Burkina Faso, Nigeria, Tanzania datang ke Batan Pasar Jumat untuk mengadopsi kemampuan kita dalam pemuliaan tanaman,” ujarnya.

Negara-negara di kawasan Afrika yang datang ke Indonesia juga belajar dan mengadopsi teknologi tentang pemuliaan tanaman yakni sorgum yang merupakan makanan pokok di wilayah Afrika.

Indonesia dipilih sebagai collaborating center untuk dua bidang itu karena dinilai memiliki kapasitas baik dalam fasilitas seperti laboratorium maupun sumber daya manusia serta reputasi baik dalam pemanfaatan nuklir bidang pertanian.

Batan berhasil menciptakan varietas-varietas unggul dengan teknik pemuliaan tanaman dengan radiasi gamma. Dengan varietas unggul itu, produktivitas pertanian meningkat dan pendapatan petani bertambah sehingga kesejahteraan mereka makin meningkat.

Pada 2014, untuk pertama kali IAEA menetapkan Batan sebagai pusat kolaborasi bidang pemuliaan tanaman, kemudian penunjukkan itu diperbarui setiap empat tahun dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang mengurusi teknologi nuklir itu terpilih kembali sebagai pusat kolaborasi di bidang pemuliaan tanaman pada 2017.

Sementara, sejak 2015 Indonesia ditunjuk oleh  sebagai pusat kolaborasi untuk bidang uji tak rusak. Pada 2014, Batan mendapatkan penghargaan Outstanding Achievement Award on Plant Mutation Breeding dari IAEA. Dengan demikian, lembaga itu dijadikan sebagai pusat kerja sama IAEA untuk penelitian dan pengembangan pertanian berbasis iptek nuklir di kawasan Asia-Pasifik.

Negara negara Afrika yang tergabung di skema AFRA IAEA tertarik untuk mempelajari pemanfaatan Iptek nuklir dikawasan regional lainnya, salah satunya adalah regional Asia Pasifik, khusus untuk regional Asia Pasifik,

Sejak penunjukan sebagai collaboration center, Batan memberikan pelatihan di bidang iptek nuklir untuk pemuliaan tanaman dan mengirimkan ahli.

Pelatihan yang diberikan antara lain pada 4 – 15 Nopember 2019, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Batan memberikan pelatihan kepada 32 peneliti dari negara-negara Asia-Pasifik dan Afrika terkait ilmu pemuliaan mutasi tanaman. Pelatihan itu bertema IAEA/Batan Regional Training Course on Molecular Approaches for Selection of Desired Green Traits in Crops.

Peserta pelatihan yang hadir berasal dari  China, India, Bangladesh, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Malawi,  Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka dan Togo.

Melalui implementasi teknologi nuklir, Indonesia menghasilkan berbagai varietas unggul seperti padi, kedelai, kacang hijau,sorgum, kacang tanah, kapas, dan gandum tropis.

Kemudian, delegasi negara-negara Afrika yang tergabung di The African Regional Cooperative Agreement for Research, Development and Training Related to Nuclear Science and Technology (AFRA) ke Indonesia pada 8-12 Oktober 2018 untuk mengunjungi kawasan nuklir Pasar Jumat.

Para delegasi berasal dari delapan negara yakni Sudan, Niger, Tanzania, Senegal, Mozambik, Malawi, Republik Kongo dan Angola. Negara negara Afrika yang tergabung di skema AFRA IAEA tertarik untuk mempelajari pemanfaatan iptek nuklir.

Terpilihnya Batan sebagai pusat kolaborasi  oleh IAEA adalah hal yang baik, kata pakar nuklir Universitas Gadjah Mada Yudi Utomo.

“Pusat kolaborasi itu sifatnya dunia. Malah bagus, artinya menunjukkan peran kita di tingkat dunia,” ujar dia.

Bahkan, menurut dia, ada satu bidang yang banyak dipelajari, bahkan orang-orang Indonesia terlibat di tingkat dunia yaitu produk di bidang energi misalnya pembangkit listrik. Meski untuk saat ini memang pemanfaatan ilmu tersebut lebih banyak diterapkan di luar negeri. (Aza/Ant)

Tags: BATANNuklirteknologi nuklir

Berita Terkait

Tiga Pelaku Salat Diiringi Disko Ditindak Polres Sorong
Nasional

Tiga Pelaku Salat Diiringi Disko Ditindak Polres Sorong

13/12/2019 | 22:54
Kasus Taman Sari Bandung, Komnas HAM Sayangkan Aparat Langgar SOP
Nasional

Kasus Taman Sari Bandung, Komnas HAM Sayangkan Aparat Langgar SOP

13/12/2019 | 22:42
PBNU Imbau Masyarakat Tak Terpancing Gim Nabi Muhammad
Nasional

PBNU Angkat Suara soal Tuduhan Aliran Dana Kasus Penindasan Uighur

13/12/2019 | 21:15

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA TERKINI

Bank DKI Peroleh Penghargaan Best CFO Category Bank Of Buku III

Bank DKI Peroleh Penghargaan Best CFO Category Bank Of Buku III

Metropolitan | 13/12/2019 | 23:09
Dipenjara Setahun di Filipina, Lima WNI Kembali ke Indonesia

Dipenjara Setahun di Filipina, Lima WNI Kembali ke Indonesia

Nusantara | 13/12/2019 | 22:56
Tiga Pelaku Salat Diiringi Disko Ditindak Polres Sorong

Tiga Pelaku Salat Diiringi Disko Ditindak Polres Sorong

Nasional | 13/12/2019 | 22:54
Kasus Taman Sari Bandung, Komnas HAM Sayangkan Aparat Langgar SOP

Kasus Taman Sari Bandung, Komnas HAM Sayangkan Aparat Langgar SOP

Nasional | 13/12/2019 | 22:42
Orkestra Akhir Pekan di Balai Kota DKI

Orkestra Akhir Pekan di Balai Kota DKI

Metropolitan | 13/12/2019 | 22:38

BERITA POPULER

  1. Wiranto Jadi Wantimpres, Pengamat: Yang Lebih ‘Ngawur’ dari Dia Saja Dapat Jatah
  2. Wantimpres Dilantik Hari Ini, Pengamat: Presiden Mana Sih Dengerin Mereka?
  3. Woww, Ternyata Pabrik Minyak Kayu Putih Terbesar Dunia Itu Ada di NTB
  4. Kampanye Bersihkan Meja Makan Sendiri, KFC dan Coca Cola Klaim Tak Kurangi Karyawan
  5. Dilantik Hari Ini, Sejumlah Nama Ini Disebut-sebut Bakal Jadi Anggota Wantimpres Baru Jokowi
Indonesia Inside

INDONESIA INSIDE NETWORK © 2018

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi