Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) memastikan, biaya haji 2020 mendatang tidak mengalami kenaikan. Indonesia mendapatkan 221.000 kuota jamaah haji, belum termasuk kuota tambahan sebesar 10.000.
Kabar gembira itu disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi usia berkunjung ke Arab Saudi. Dia menegaskan tidak ada kenaikan biaya perjalan ibadah Umrah untuk tahun 2020.
“Kita sepakat bahwa tidak ada kenaikan harga satu sen pun. Harus kita pecahkan bersama itu,” kata Fachrul usai bertemu dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di kantornya di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (6/12).
Diketahui, biaya haji tahun 2019, jamaah haji membayar biaya operasional rata-rata Rp35.235.602. Angka ini tidak mengalami kenaikan dari BPIH 2018. Untuk 2020, biaya haji juga tidak mengalami kenaikan.
Sementara, untuk layanan fast track, Fachrul menyatakan baru Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Juanda Surabaya yang memberikan layanan tersebut. Sementara, Bandara Kertajati Bandung yang baru beroperasi pada 2020 belum dapat digunakan untuk layanan fast track.
“Iya kita baru di Surabaya dan Jakarta saja. Karena memang kemampuan mereka (Saudi) baru itu, kita usahakan ke depan lebih banyak lah ya,” katanya.
Fachrul optimistis ke depan pihak Saudi akan menambah layanan fast track di beberapa embarkasi di Indonesia. Hal ini juga tergantung pada kesiapan Saudi dalam merespon kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Tapi yang jelas mereka sangat baik hati. Kalau kita minta dia akan coba menuhi semua, dengan Saudi kita kerja samanya baik ya,” ujarnya.
Pada kesempatan sama, Menhub Budi mengatakan, Bandara Kertajati siap digunakan untuk jamaah haji dan umrah tahun 2020. Setidaknya, Bandara Kertajati dapat melayani 8.000 jamaah.
“Kita mengharapkan paling tidak ada 20 flight minimal ya untuk tiga kabupaten yang terdekat. Tapi kalau bisa lebih besar akan lebih bagus. (Aza)