Indonesiainside.id, Jakarta – Dalam upaya menanggulangi banjir yang melanda beberapa kawasan di Jakarta dan Jawa Barat, pada Rabu (1/1) Kementerian Sosial mengirimkan bantuan kebutuhan dasar untuk warga yang terkena banjir di DKI Jakarta dan Kabupaten Bandung Barat, serta wilayah berpotensi banjir di Provinsi Banten senilai Rp750 juta.
“Bantuan kebutuhan dasar secara bertahap kami kirimkan ke wilayah terdampak, sekaligus juga mengaktifkan dapur umum lapangan dan menyiagakan personel Tagana untuk membantu evakuasi warga,” tutur Menteri Sosial Juliari P. Batubara dalam siaran tertulis.
Dikatakannya, Kementerian Sosial telah mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu. Sistem yang dimaksud adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dimana Kementerian Sosial bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian dan Klaster Logistik.
“Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman, serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya,” jelas Juliari.
Dalam penanganan banjir, Kementerian Sosial telah melakukan pengerahan personil TAGANA dan Sahabat TAGANA, KSB, Kendaraan Siaga Bencana, barang persediaan, alat evakuasi, alat dan sistem komunikasi, dan kerja sama lembaga pemerintah dengan NGO.
Dilaporkan, total bantuan sebesar Rp750 juta terdiri dari bantuan makanan siap saji sebanyak 2.000 paket, bantuan makanan anak 1.800 paket, mie 30 ribu bungkus, tenda gulung 500 lembar, peralatan keluarga 8.000 paket, selimut 200 lembar dan 100 paket sandang.
“Dapur umum untuk DKI Jakarta sudah berdiri dengan dikoordinir oleh Dinas Sosial DKI Jakarta. Demikian halnya dapur umum untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bekasi telah berjalan mulai pagi ini dengan dukungan Tagana dan dinsos setempat,” tegasnya.
Dapur umum di Kabupaten Bandung Barat dipusatkan di Cipeudeuy Kecamatan Padalarang untuk memenuhi 3 titik pengungsian. Dapur umum memenuhi kebutuhan makan untuk pengungsi sebanyak 300 orang yang diperbantukan oleh 200 relawan.
“Dukungan logistik lanjutan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama 3 hari ke depan akan terus didorong berupa beras dan lauk pauk,” terangnya.
Sedangkan bantuan bencana alam untuk Provinsi Jawa Barat, dilaporkan senilai Rp1 miliar. Bantuan terdiri dari makanan anak 1.800 paket, mie 30 ribu bugkus, tenda serba guna 3 unit, tenda gulung 460 lembar, velbed 230 unit, kasur 230 lembar, Dapur Umum Lapangan 1 set, peralatan keluarga 920 paket, paket sandang 40 dan perlengkapan Tagana 50 paket.
“Selanjutnya nanti akan kita tambah dengan bantuan Alat Kebersihan untuk membantu warga dan Tagana dalam membersihkan rumah dan lingkungan sekitar,” ungkap Juliari.
Sedangkan bantuan bencana alam untuk wilayah berpotensi banjir yakni Provinsi Banten adalah senilai Rp680 juta. Bantuan terdiri dari makanan anak 1.800 paket, mie 30 ribu bungkus, tenda gulung 400 lembar, kasur 200 lembar, peralatan keluarga 800 paket dan bantuan perlengkapan Tagana 25 paket. (PS)