Indonesiainside.id, Manado – Sulawesi Utara sudah memasuki tahun 2020. Segala bentuk perayaan dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Sulawesi Utara.
Di Desa Tombatu, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, ada beberapa masyarakat yang merayakannya di kuburan keluarga mereka. Hal ini bukan ritual, atau mistis, tapi mereka merasa ingin suasana baru ramai di kuburan.
Apa yang dilakukan mereka sudah menjadi kebiasaan tiap tahun. Sebelum malam pergantian tahun, pada sore hari kuburan keluarga mereka sudah dibersihkan dan juga dipasang lampu agar kuburnya menjadi terang.
Selanjutnya, sekitar jam 9 malam mereka mulai berkumpul di kubur. Biasanya lebih dari lima orang berkumpul untuk merayakan tahun baru di kuburan.
“Selain sekalian ziarah ke makam keluarga, kami juga berkumpul bareng keluarga untuk merayakan pergantian tahun. Biar lebih betah, kami bawa beberapa makanan dan minuman untuk dinikmati bersama,” sebut Steven, warga Tombatu, Rabu (1/1).
Steven menambahkan petasan dan kembang api tidak lupa dibawa, agar detik-detik pergantian tahun bisa menambah keramaian. “Jadi kembang api dan petasannya dipasang, langit sekita kubur menjadi terang,” ungkapnya lagi.
Genap jam 12 dini hari, selain berdoa dalam hati, mereka juga saling berjabat tangan mengucapkan selamat tahun baru. “Ucapan selamat ini membuat suasana kekeluargaan lebih hangat,” imbuhnya.
Di satu sisi, pemandangan yang kurang menyenangkan terjadi juga di Tombatu. Entah apa alasannya, sebagian warga memilih mengganti knalpot motornya dengan knalpot racing saat memasuki tahun yang baru.
Sesudah memasang knalpot racing, mereka mengitari jalan dengan kecepatan tinggi, serta dengan sengaja “memamerkan” bunyi knalpot motor mereka. Jadilah suasana bising terdengar, tapi beberapa tahun ini menjadi kebiasaan yang dilakukan tanpa ada larangan dari pemerintah setempat maupun aparat kepolisian.
Kebisingan knalpot ini biasanya hanya bertahan beberapa hari saja, sebab masyarakat nantinya akan mengganti knalpot mereka dengan sendirinya. (RTG)