Indonesiainside.id, Aceh Jaya – Pihak kepolisian mengaku sedang menelusuri penyebab kematian dua gajah liar yang diduga mati tersetrum pagar beraliran listrik di perkebunan sawit, Kabupaten Aceh Jaya.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak PLN. Rencana nanti mau kita telusuri, biar nanti bisa kita tetapkan tersangkanya,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Jaya, Iptu Bima Nugraha Putra saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (2/1).
Kata dia, saat ini pihaknya sedang dalam mengumpulkan barang bukti dan serta keterangan dari para saksi, termasuk mencari tahu pemilik pagar listrik yang diduga menjadi penyebab matinya satwa dilindungi tersebut.
“Untuk pemilik kebun, masih kita cek dulu, karena kemarin kita ke lokasi jarang ada yang mau mengaku langsung. Jadi, kita masih koordinasi dengan keuchik (kepala desa), mau kita cek siapa pemilik kebun, nanti rencana akan kita panggil satu-satu,” sebutnya.
Kemudian, Bima mengungkapkan, dari hasil pengamatan di sekitar lokasi kejadian, terdapat bekas pembakaran. Menurut dia, bangkai gajah tersebut dibakar terlebih dahulu guna menghilangkan bau sebelum akhirnya membusuk.
“Kita lihat memang untuk menutupi baunya sengaja dibakar dan sisanya tulang-tulang saja di situ. Sekitar tulang ada bekas daun-daun mati kayak bekas api gitu. Untuk gading sementara kita lihat di tulang tidak ada,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Rabu (1/1), tim gabungan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama kepolisian menemukan tulang belulang bangkai gajah di perkebunan sawit Desa Tuwie Peuriya, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya.
Lokasinya, tak jauh dari permukiman warga. Diperkirakan, Gajah Sumatra atau hewan yang kini populasinya kian berkurang itu mati tersengat listrik sejak dua bulan yang lalu. (EDS)