Indonesiainside.id, Palembang — Bencana tanah longsor terjadi di Desa Tanah Abang, Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, Rabu (1/1). Akibat bencana itu, arus lalu lintas jalan yang menghubungkan Kecamatan Semendo Darat Laut, Kabupaten Muara Enim dengan Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, tertimbung longsor.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, Ansori, mengatakan, bencana tanah longsor itu terjadi diakibatkan hujan deras dalam dua hari ini di wilayah Semendo, sehingga mengakibatkan tanah longsor.
“Pembukaan akses jalan tengah dilakukan oleh tim gabungan bersama masyarakat. Meski terjadi longsor, tapi kondisinya tidak sepenuhnya menutup jalan. Artinya masih bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat,” ujar Ansori di Palembang, Kamis (2/1).
Ia menjelaskan, kendaraan masih dapat melintasi jalan itu secara perlahan. Menurutnya, longsor yang terjadi hanya menutupi sebagian jalan penghubung. “Bencana tanah longsor di Desa Tanah Abang itu mengakibatkan jalan aspal mengalami longsor ke bawah dengan lebar 60 cm dan panjang lima meter,” kata dia.
Sementara itu, Camat Semende Darat Laut, Fauzi, mengungkapkan, bahwa material longsor menutupi sebagian badan jalan, dan sebagian badan jalan mengalami retak akibat tanah longsor tersebut.
“Ya, di Desa Tanah Abang. Itu jalan Provinsi Sumatera Selatan. Tapi, kita sudah laporkan ke Pemerintah Kabupaten Muara Enim,” ungkap dia.
Dia pun menambahkan, jalur yang merupakan jalur lintas itu dari pusat Muara Enim membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam. Kemudian, lanjutnya, dari Lahat diperkirakan sekitar 2 sampai 3 jam.
“Apalagi, jembatan kemarin putus. Di daerah Mulak Lahat. Kami imbau kepada masyarakat agar berhati-hati,” tutur dia. (RAP)