Indonesiainside.id, Samarinda — Tiga desa di perbatasan Kalimantan Timur yaitu Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), yang berbatasan langsung dengan Kota Sabah, Malaysia Timur, sudah dua tahun terakhir menikmati aliran listrik yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Ketiga desa atau kampung (dalam penyebutan masyarakat setempat) adalah Kampung Long Pakaq, Long Pakaq Baru, dan Kampung Delang Kerohong.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini berasal dari anggaran pembangunan dari Alokasi Dana Khusus (DAK) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim tahun 2018, dengan kapasitas masing-masing sebesar 64 KWp (Kilowatt peak).
“Perjuangan untuk memperoleh listrik PLTS ini sudah kami perjuangkan sejak 2015 sejak usulan. Baru terealisasi 2018. Kami berharap program ini terus dilanjutkan karena manfaatnya sangat besar bagi warga pedalaman,” ujar Camat Long Pahangai, Lawing Ngau.
Lanjut Lawing, warga juga mengaku sangat bersyukur dengan adanya bantuan PLTS ini karena berbiaya murah dan sangat besar manfaatnya untuk penerangan pada malam hari. Khususnya, ketika anak-anak sedang belajar atau sekadar menyalakan televisi.
Dikatakan Lawing, sebelum adanya bantuan solar cell ini, ketika malam tiba, setiap warga sibuk menyalakan petromak ataupun mesin listrik (genset) dengan biaya bahan bakar yang tentunya tidak murah, sekitar Rp15.000 per liter bensin. Padahal, untuk menyalakan genset selama empat jam membutuhkan bahan bakar sebanyak dua liter.
“Penggunaan PLTS atau solar cell ini sangat membantu perekonomian keluarga karena uang yang bisa dihemat dapat lebih banyak. Jika sehari menghabiskan Rp30.000 untuk listrik selama empat jam, berarti satu bulan warga harus menyiapkan uang sebesar Rp900.000 hanya untuk listrik dari mesin genset,” jelas Lawing.
Ia berharap untuk tahun 2020 akan ada lagi bantuan PLTS ini baik dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Semoga tahun ini bisa terealisasi untuk dua kampung lagi, yakni untuk Kampung Datah Naha dan Lirung Ubing. Karena warga kami masih membutuhkan bantuan PLTS ini untuk kampung lainnya seperti Naha Aru maupun Kampung Long Isun,” ucapnya.(YAN)