Indonesiainside.id, Jayapura– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua tengah mendorong penggunaan pembayaran non-tunai dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan diselenggarakan di Papua, pada pertengahan tahun 2020.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, penggunaan non-tunai ini telah diperkenalkan melalui program Quick Respon Indonesia Standar (QRIS), pada awal Januari 2020.
“Kami akan dorong agar merchant-merchant yang menjual suvenir pada PON XX agar bertransaksi secara non-tunai dengan menggunakan program QRIS (Quick Respon Indonesia Standar). Transaksinya bisa melalui mobile banking,” kata Naek Tigor Sinaga kepada wartawan, Kamis (2/1).
Tigor memastikan, BI Papua tidak menyiapkan secara khusus untuk kebutuhan uang tunai pada PON XX. Meskipun diperkirakan terjadinya peningkatan kebutuhan uang tunai pada perhelatan event olahraga nasional empat tahunan itu.
“Walaupun kebutuhan uang tunai akan meningkat, tapi kami akan mengkompensasikan dengan pembayaran non-tunai, harapan kami di sana. Memang perlu kita antisipasi, karena atlet-atlet, official dan sebagainya, (namun) saya rasa sudah dilengkapi dengan menggunakan alat non-tunai,” ujar Tigor.
Dia pun memperkirakan terjadinya transaksi non-tunai sebesar puluhan hingga ratusan miliar pada PON di Papua. “Kalau transaksi non-tunai bisa mencapai puluhan hingga ratusan miliar. Itu kebutuhan untuk penginapan dan sebagainya yang menggunakan (pembayaran) non tunai,” bebernya.
Sementara untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai sendiri, Tigor mengaku telah menyiapkan Rp5,5 trilun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang tahun 2020, termasuk PON XX. Jumlah uang tunai ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kemarin kita keluar (uang tunai) sampai Rp4,5 triliun untuk kebutuhan. Kalau ada tambahan 10 persen, sekitar Rp5 sampai Rp 5,5 triliun untuk kebutuhan 2020, termasuk PON XX, Lebaran dan sebagainya,” imbuhnya. (Asi)