Indonesiainside.id, Jakarta – Curah hujan yang tinggi sejak malam pergantian tahun pada Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1/2020) membuat sejumlah wilayah di Jabodetabek dilanda banjir.
Terkait intensitas hujan yang cukup tinggi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah bersiap untuk melakukan reduksi curah hujan melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), yang dilakukan oleh tim dari Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT untuk mengurangi volume udara hujan di wilayah Jabodetabek.
Bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (AU), operasi ini mulai beroperasi pada hari ini, Jumat (3/1) pagi.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza mengatakan, pihaknya telah siap untuk menjalankan operasi TMC.
Menurut Riza, proses TMC ini berfungsi untuk mempercepat cloud siding atau penyemaian awan menggunakan garam. Untuk penanggulangan bencana Banjir di Jabodetabek, BPPT dengan TNI-AU menggunakan pesawat jenis CASA 212-200 milik TNI. Penerbangan udara dilakukan dari skadron Udara 2 Halim Perdanakusuma, Jakarta.
“Operasi ini sudah dilakukan mulai pagi hari, dengan memberangkatkan armada pesawat Casa-212 yang membawa garam untuk penyemaian sebanyak 800 kilogram garam,” jelas Riza saat ditemui di Kantor BPPT Jakarta, Jumat (3/1).
Dituturkan Riza, teknologi ini sebagai solusi dan upaya meminimalisir dampak bencana banjir di Jabodetabek. Dan dengan melakukan redistribusi curah hujan, diharapkan intensitas hujan yang turun di wilayah Jabodetabek akan berkurang.
“Jadi ketika kita mendapat informasi dari BMKG Jabodetabek akan turun hujan, kita langsung perintahkan armada kita terbang untuk menyemaikan garam ke awan-awan yang dimana awan yang harusnya jatuh menjadi hujan dan turun di wilayah Jabodetabek kita semaikan garam ke atas awan dan hujan yang turun tepat di atas laut atau Selat Sunda dan laut Jawa” jelasnya
Untuk itu, radar cuaca menjadi alat utama untuk melakukan pengamatan dekat-realtime pertumbuhan awan di daerah target Jabodetabek.
Untuk membangun sistem pemantauan Banjir Jabodetabek, Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT sejak tahun 2016 telah mengembangkan Prototipe Sistem Peringatan Dini (EWS) banjir Jakarta, R-RAINBOWS.
“Sistem Peringatan R-Rainbows adalah sistem pengamatan dan pemantauan curah hujan menggunakan radar, untuk keperluan pemantauan dini banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang memerlukan melalui web-GIS interaktif,” jelasnya. (PS)