indonesiainside.id, Makassar –Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebut Sulsel tidak perlu diwaspadai. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Syamsibar dihadapan Wakil Gubernur Andi Sudirman.
Dia melaporkan, hasil rapat koordinasi nasional di Jakarta yang dihadiri oleh beberapa stakeholder terkait, tingkat tinggi intensitas bencana ada di ada di Pulau Jawa, kemudian Sumatera, Papua dan Papua Barat, Kalimantan, setelah itu Sulawesi. Sulawesi yang dikhawatirkan adalah Sulawesi Tengah.
“Untuk Sulawesi Selatan, BNPB sebut tidak perlu diwaspadai. Tapi, intensitasnya berbeda dengan yang lain, hanya saja ini masih prediksi. Sehingga, diharapkan dapat mengantisipasi hal-hal tersebut,” katanya di Makassar.
Kendati demikian, Andi Sudirman tetap meminta BPBD untuk menyediakan kontak darurat selama musim hujan ini.
“ini perlu dilakukan untuk menyiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan dan tidak diinginkan. Termasuk emergency-emergency yang terjadi di lapangan,” katanya, Jumat (3/12) sore.
Dia juga memberikan motivasi pada tim solidaritas untuk menjalin kerjasama yang baik san penanganan tinggi dalam menghadapi cuaca ekstrem ini.
Selain itu, dirinya meminta kepada BPDB agar memiliki file drive system dan emergency system termasuk mitigasinya, guna melihat pemetaan di Sulsel. Termasuk di Makassar sebagai kota central yang sering langganana banjir di titik-titik tertentu.
Ternyata BPBD sudah dilakukan pembagian job desk untuk masing-masing pertanggungjawaban di wilayah-wilayah tertentu dan tanggal 20 Januari akan dilakukan simulasi oleh BPBD,.