Indonesiainside.id, Pekanbaru – Seekor gajah betina yang diperkirakan berusia 40 tahun ditemukan mati di kawasan hutan tanaman industri (HTI) milik PT Arara Abadi, Kabupeten Bengkalis, Riau. Gajah itu ditemukan oleh pekerja PT Arara Abadi pada Jumat (7/2) kemarin.
Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Heru Sutmantoro sebelumnya mengatakan, gajah tersebut mati karena sakit. Tim dokter BBKSDA Riau juga telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan bedah bangkai. Ini dilakukan untuk mengetahui pasti penyebab kematiannya.
“Kematian gajah berkisar lima hari sebelum satwa tersebut ditemukan. Pagi tadi dua dokter hewan BBKSDA Riau, yaitu drh Rini Deswita dan drh Danang, beserta tim medis Balai Besar KSDA Riau melakukan nekropsi terhadap tubuh gajah,” kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono kepada Indonesiainside.id, Sabtu (8/2) petang.
Hasil dari nekropsi, kata Suharyono, tim dokter tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari tubuh gajah. Dia memastikan bahwa kematian gajah diakibatkan karena kondisi gajah yang tidak sehat.
“Tidak ditemukan adanya kekerasan fisik maupun keracunan. Hasil pemeriksaan patologi anatomi, penyebab kematian gajah murni gangguan pencernaan yaitu gastroenteritis kronis. Dimana makanan tidak dapat dicerna sehingga otomatis satwa tersebut pun kehilangan berat badannya,” terangnya.
Setelah proses nekropsi selesai, gajah kemudian langsung dikuburkan di sekitar lokasi. Gajah dikuburkan menggunakan alat berat milik PT Arara Abadi. (Bayu)