Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Kesehatan membeberkan metode mereka mencegah virus corona masuk ke Indonesia. Ada dua prosedur yang dijalankan kementerian pimpinan Terawan Agus Putranto itu.
Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto menjelaskan, metode pertama adalah identifikasi gejala lewat alat deteksi pan-corona. Lewat cara itu, petugas medis menggunakan reagen laboratorium untuk memeriksa apakah ada virus di tubuh pasien terduga.
“Corona jenis apa pun. Seandainya pan-corona kami yakini positif, maka kami sequencing dengan spesimen novel corona yang kami dapat spesimennya,” kata dia di Jakarta, Senin (10/2).
Sejauh ini, Kemenkes telah menerima 62 spesimen pasien terduga corona dari berbagai rumah sakit daerah. Menurut Yurianto, tak ada satu pun spesimen yang lolos dari penyaringan pan-corona. Dengan kata lain, semuanya dinyatakan negatif mengandung virus itu.
“Dari sampel tidak ada yang lolos dari pan-corona. Kebanyakan seasonal flu, H1N1 tidak ada yang masuk kriteria novel corona,” ujar dia.
Berikutnya, metode kedua adalah dengan menggunakan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang dapat mendeteksi langsung virus corona. Alat ini juga digunakan Singapura dan Australia. Petugas hanya dihadapkan pada pilihan novel corona atau bukan, sehingga lebih cepat.
“Dua metode ini kami gunakan bersama-sama. Semua hasil pemeriksaan segera kita sampaikan ke rumah sakit dalam rangka follow up pasien,” katanya. (AIJ)