Indonesiainside.id, Jakarta – Guyonan netizen soal pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menggunakan aplikasi GoPay menjadi kenyataan. Guyonan atau sindiran itu awalnya ditujukan kepada mantan Bos Gojek Nadiem Makarim karena dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Begitu ia dilantik pada Oktober 2019 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), meme bayar SPP pakai GoPay viral di media sosial. Namun, kini benar-benar jadi kenyataan.
Tak hanya itu. Selain bisa digunakan bayar SPP, GoPay juga bisa untuk membayar biaya pendidikan lain seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Caraya melalui aplikasi Gojek di fitur GoBills. Aplikasi ini sudah terkoneksi dengan 180 lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, sekolah dan tempat kursus lainnya Indonesia.
Senior Vice President Sales GoPay, Arno Tse, menjelaskan bahwa layanan GoPay untuk keperluan biaya pendidikan di Indonesia lagi-lagi dengan alasan untuk memanjakan orang tua siswa. Mereka tidak perlu lagi ke sekolah untuk sejumlah pembayaran.
“Orang tua yang sibuk dapat fokus dengan kepentingan lain seperti pekerjaan tanpa khawatir akan melewatkan tenggat pembayaran.” ujar Arno dalam keterangan yang diterima indonesiainside.id, Senin (17/2).
Menurut Arno, layanan ini juga akan memudahkan pembayaran yang tergabung dalam penerimaan iuran dan transaksi secara teratur. Sehingga lembaga pendidikan yang tergabung di aplikasi GoPay bisa merasakan manfaatnya.
“Selain memudahkan para orang tua, lembaga pendidikan yang tergabung juga ikut merasakan manfaat transaksi digital, di antaranya penerimaan iuran yang jelas dan pencatatan transaksi yang lebih rapi dan teratur,” ungkapnya.
Dia pun berharap, dengan diterapkannya aplikasi pembayaran GoPay di setiap sekolah bisa menjangkau seluruh lembaga pendidikan di Indonesia.
“Kami berharap dapat menjangkau lebih banyak lagi lembaga pendidikan di seluruh Indonesia untuk menerapkan pembayaran digital,” jelas Arno. (Aza)