Indonesiainside.id, Jakarta – Upaya menghidupkan kembali Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Partai Masyumi) kembali mencuat. Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, ada tiga faktor yang akan berkontribusi bagi kesuksesan partai tersebut.
“Pertama siapa saja tokoh yang melahirkan dan mendukungnya. Kedua, ide dan gagasan apa saja yang diusungnya serta kesiapannya untuk menyukseskan ide dan gagasannya tersebut dan ketiga, sejauhmana partai baru tersebut bisa memberi harapan kepada para pengikut dan pendukungnya,” kata Anwar kepada Indonesiainside.id, Kamis (5/3).
Menurut Anwar, apabila mereka bergabung atau mendukung partai ini, maka apa yang mereka harapkan akan menjadi pekerjaan rumah partai untuk diperjuangkan dengan baik dan sungguh-sungguh. Sehingga harapan dari para pemilihnya akan bisa mereka wujudkan.
“Kalau ketiga faktor ini bisa dihadirkan oleh partai baru ini maka menurut saya partai ini akan bisa maju,” ujarnya.
Namun, jika tidak, maka partai ini tentu akan layu sebelum berkembang. Oleh karena itu, para penggagas partai harus bisa memilih dan menampilkan tokoh-tokoh hebat, menawarkan ide besar dan menarik, mampu menangkap dan memahami aspirasi rakyat banyak serta memperjuangkannya secara gigih dan konsisten.
“Sehingga para pengikutnya yakin bahwa harapan mereka bisa mereka gantungkan kepada partai baru ini untuk memperjuangkannya. Kalau ini bisa mereka lakukan maka partai ini akan bisa menjadi partai besar dan akan bisa meramaikan dunia perpolitikan di tanah air,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menambahkan, Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Setiap orang punya hak untuk berkumpul dan menyampaikan pendapatnya.
“Oleh karena itu, kalau ada sekelompok orang yang ingin mendirikan partai dengan keinginan untuk membangkit kembali cita-cita dari partai lama yang pernah berjaya seperti Masyumi reborn (lahir kembali), ya itu sah-sah saja dan dijamin serta dilindungi oleh undang-undang,” tuturnya.
Belakangan ini beberapa warga masyarakat mengangkat isu perlunya menghadirkan Partai Masyumi yang pernah dibubarkan oleh Rezim Soekarno tahun 1960.
Salah satu penggagasnya adalah mantan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ahmad Yani. Menurut Yani, salah satu faktor yang mendorong Masyumi reborn adalah hasil Pemilu 2019 di mana tidak ada partai politik berbasiskan Islam memperoleh 30 persen suara.
Masyumi adalah partai Islam yang dibentuk tahun 24 Oktober 1943 yang pernah meraih kesuksesan dengan menjadi jembatan antar kelompok Islam. Partai modernis Islam ini pernah menduduki posisi kedua dalam pemilihan umum 1955. Memenangkan 7.903.886 suara, mewakili 20,9% suara rakyat, dan meraih 57 kursi di parlemen. (CK)