Indonesiainside.id, Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi mengimbau kepada pimpinan organisasi masyarakat (Ormas) dan tokoh agama untuk ikut aktif membantu memberikan penerangan terkait penanggulangan wabah virus corona (Covid-19). Pimpinan Ormas diharapkan mampu menyampaikan pesan yang menenangkan kondisi masyarakat.
“Lebih baik menghindari pesan yang dapat menimbulkan kontroversi. Jauhi pesan membingungkan dan membuat kepanikan di masyarakat,” kata Zainut dalam keterangan tertulisnya, hari Kamis (5/3).
Dalam menghadapi situasi seperti ini, ungkap dia, dibutuhkan adanya kerjasama semua pihak untuk bisa memberikan solusi. Bukan menghakimi dan saling menyalahkan. Peranan tokoh agama sangat penting karena sebagai panutan, sehingga setiap ucapannya akan menjadi rujukan dan diikuti oleh pengikutnya.
“Sehingga masyarakat mendapat bimbingan dan petunjuk dalam menghadapi masalahnya,” katanya.
Tokoh agama diminta dapat memerankan diri sebagai pembimbing dan pelindung umat. Agar masyarakat merasa tenang dan memiliki optimisme dalam menghadapi masalahnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menunjuk tiga rumah sakit, yakni RSPI Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Soebroto, RSUP Persahabatan sebagai rujukan nasional untuk kasus Covid-19.
“Ketiga rumah sakit ini merupakan rujukan nasional, karena mereka memiliki standar kemampuan alat layanan dan saran prasarana yang memadai,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Jakarta.
Yurianto menjelaskan bahwa ketiga rumah sakit tersebut juga mampu membantu rumah sakit yang ada dibawahnya. Atau observasi di tempat lain tanpa mengurangi kapasitas layanan di masing-masing rumah sakit tersebut.
Misalnya, satu tim dari RSPI Sulianti Saroso telah membantu observasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal (ABK) kapal pesiar World Dream. Kemudian satu tim RSUP Persahabatan juga mendukung observasi ke 69 WNI ABK kapal Diamond Princess. (CK)