Indonesiainside.id, Jakarta-Pemerintah memperkirakan puncak wabah Covid-19 pada pada April mendatang atau saat Bulan Ramadhan. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD hari Rabu (18/3) mengatakan pemerintah saat ini tengah membahas antisipasi mengenai adanya kerumunan yang terjadi saat shalat tarawih dan juga buka puasa bersama di Ramadhan nanti.
Mahfud juga mengatakan saat ini pemerintah tengah melakukan berkoordinasi dengan lembaga keagamaan dan juga tokoh masyarakat untuk melakukan antisipasi.
“Ada di BNPB yang menginformasikan setiap protokol dan perkembangan tentang pengendalian situasi itu saja,” kata Mahfud menjawab pertanyaan wartawan melalui video conference pada Rabu (18/3).
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengumumkan 55 kasus baru Covid-19 pada Rabu, sehingga total kasus yang telah dikonfirmasi menjadi 227. Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan dari total kasus itu ada 11 pasien yang sembuh dan 19 orang lainnya meninggal dunia.
Artinya, saat ini tingkat kematian Covid-19 di Indonesia mencapai 8,4 persen dari total kasus dan lebih tinggi dibandingkan tingkat kesembuhannya yang hanya 4,8 persen. Yurianto tidak menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian tersebut.
Kasus kematian paling banyak terjadi di DKI Jakarta —ibu kota Indonesia— yakni 12 kasus. Sedangkan sisanya tersebar di Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara.
Menurut Yurianto, penambahan signifikan kasus Covid-19 masih akan terjadi sejalan dengan penelusuran riwayat kontak dan lebih banyak orang yang inisiatif melakukan tes.
“Kita akan dapat gambaran kasus yang semakin naik, dan mudah-mudahan situasi ini tidak terlalu lama. Kita berharap dengan bantuan masyarakat, pada April sudah bisa terkendali,” kata Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu. DKI Jakarta menjadi lokasi paling rawan Covid-19 sejauh ini. Dari 55 kasus baru pada Rabu, 33 di antaranya ada di Jakarta. (CK/AA)