Indonesiainside.id, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus berupaya mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19). BUMN itu kini menerapkan kebijakan pengaturan jarak (social distancing) melalui pemasangan garis pembatas di berbagai area pelayanan stasiun.
Saat ini, kebijakan itu menyusul imbauan dari pemerintah untuk mencegah wabah yang berasal dari Cina itu. Melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (19/3), Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, prosedur itu mulai diterapkan hari ini.
“Meski kereta api adalah transportasi publik yang tetap melayani dengan normal, tanpa ada pembatasan dan pembatalan jadwal operasional, kami tetap mengaplikasikan social distancing dalam pelayanan. Segala upaya pencegahan virus corona di lingkungan KAI akan terus kami lakukan,” ungkapnya, Kamis (18/3).
Khusus di Daop 1 Jakarta, penerapan social distancing dilakukan di stasiun keberangkatan KA jarak jauh, yaitu Stasiun Pasar Senen, Gambir, dan Jakarta Kota. Ketiga stasiun tersebut telah dibuat pengaturan garis batas jarak aman antrian seperti pada saat antrean cetak tiket, loket pembatalan tiket atau pembelian tiket go show dan cek boarding pass.
Adapun jarak antrean antara calon penumpang satu dan lainnya sekitar satu meter. Selain itu, untuk fasilitas lift yang terdapat di Stasiun Gambir juga sudah dibatasi hanya untuk empat orang, dengan batas jarak aman berdiri antarpengguna.
Bahkan, fasilitas tempat duduk di area tunggu stasiun juga diberikan jarak aman. KAI juga konsisten menjaga kebersihan sarana kereta.
Sebagai langkah preventif KAI, dilakukan pula penyemprotan disinfektan pada sarana KA, baik interior maupun eksterior setelah dilakukan pencucian kereta secara rutin. PT KAI Daop 1 Jakarta mengimbau kepada calon penumpang untuk dalam kondisi sehat saat melakukan perjalanan KA, dan memperhatikan setiap tanda garis pembatas pada area pelayanan yang telah ditetapkan PT KAI di area stasiun. (AIJ)