Indonesiainside.id, Jakarta – Pengamat politik dari Universitas al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengapresiasi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang digulirkan Presiden Jokowi kemarin. Akan tetapi, dalam implementasinya, rakyat Indonesia menurut dia membutuhkan lebih dari sekadar kebijakan itu untuk melawan virus corona (Covid-19).
“Anies saja kan beri (santunan) 1,1 juta orang miskin di Jakarta yang disebabkan penyebaran corona,” ujar Ujang ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (31/1).
Intinya, kata dia, rakyat harus mendapatkan kompensasi atas kebijakan PSBB itu. Pasalnya, sendi perekonomian rakyat pasti terdampak karena pengetatan kebijakan physical distancing itu.
“Ketika masyarakat pergerakannya dibatasi dan masyarakat tak boleh keluar rumah, maka negara harus hadir memberi bantuan pada rakyat yang membutuhkan,” ucap dia.
Ujang menuturkan, pemerintah bisa memulai langkah konkret, contohnya dengan membagikan makanan ke masyarakat yang dianggap tak mampu. Dia menilai kebijakan PSBB akan efektif jika disertai solusi ekonomi. Sebab, ada pembatasan gerak warga yang amat ketat, bahkan untuk pergi sekolah atau ke kantor sekalipun.
“Untuk mengadang dan menghalau penyebaran virus corona yang makin hari makin menggila, maka perlu ada pembatasan sosial yang berskala besar,” kata Ujang. (AIJ)